JAKARTA (Panjimas.com) – Tokoh reformasi Prof Dr Amien Rais, ikut menyampaikan orasi dalam Aksi Simpatik 55 di Jakarta, pada Jum’at (5/5/2017).
Amien Rais mengingatkan umat Islam dengan mengutip firman Allah,
إِنْ يَنْصُرْكُمُ اللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ ۖ وَإِنْ يَخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِي يَنْصُرُكُمْ مِنْ بَعْدِهِ ۗ وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal. (QS. Ali Imran: 160).
Kemudian, Amien Rais juga menegaskan bahwa ia mengoreksi, jika ada pernyataan bahwa kita harus menerima apa pun keputusan hakim.
“kalau apa pun dibebaskan gimana?” kata Amien Rais.
Mantan Ketua MPR RI itu mengingatkan para hakim, termasuk Presiden Jokowi agar belajar dari peristiwa Pilkada kemarin.
“Tidak ada gunanya, bagi-bagi apa pun, yang menang hanyalah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,” tegasnya.
Oleh sebab itu Amien Rais berharap, hakim memutuskan perkara penistaan agama oleh Ahok, dengan keadilan yang setajam-tajamnya.
“Mengapa? Kalau si Ahok Pekok ini sampai bebas, dia bisa jadi Menteri Dalam Negeri, bisa jadi Menhankam, bisa jadi apa saja untuk menghantam umat Islam lagi,” tegasnya.
Maka, bila putusan hakim itu adil umat Islam harus mendukungnya, tetapi selama hakim memutuskan dengan zalim, maka harus dibuat perhitungan kembali. [AW]