JAKARTA (Panjimas.com) – Mantan Ketua MPR RI, Prof Dr M Amien Rais, memberikan teguran keras kepada Presiden Joko Widodo yang menyerukan agar politik dan agama dipisahkan.
Hal itu disampaikan Amien Rais usai menjadi pembicara dalam Tabligh Akbar di PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat.
“Itu kata-kata seseorang yang tidak paham pancasila,” kata Amien Rais kepada Panjimas.com, Ahad (26/3/2017).
Amien Rais yang merupakan Guru Besar Politik Universitas Gajah Mada (UGM) itu mengungkapkan, bila politik dipisahkan dari agama, maka hilang nilai-nilai kebaikan di dalamnya.
“Karena kalau politik dipisahkan dari agama, politik menjadi kering dari nilai-nilai kebaikan, akan jadi beringas, akan jadi eksploitatif,” tegasnya.
Oleh sebab itu, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menilai pernyataan Presiden Jokowi harus diralat.
“Jadi kata-kata Pak Jokowi keliru besar!” tandasnya.
Untuk diketahui, Presiden Joko Widodo meminta semua pihak agar memisahkan persoalan politik dan agama. Menurut Presiden, pemisahan tersebut untuk menghindari gesekan antarumat. (Baca: Jokowi Minta Pisahkan Agama dan Politik)
“Memang gesekan kecil-kecil kita ini karena pilkada, karena pilgub, pilihan bupati, pilihan wali kota, inilah yang harus kita hindarkan,” kata Presiden saat meresmikan Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jumat (24/3/2017), seperti dikutip Antara.
Karena rentan gesekan itulah, Presiden meminta tidak ada pihak yang mencampuradukkan politik dan agama.
“Dipisah betul, sehingga rakyat tahu mana yang agama, mana yang politik,” kata Jokowi.
Jokowi berpesan kepada masyarakat untuk menghindari konflik horizontal, seperti antarsuku atau antaragama. Keberagaman suku, agama, dan bahasa, kata Kepala Negara, justru harus jadi kekuatan NKRI. [AW]
https://youtu.be/2uYzX8L-VPc