BEKASI (Panjimas.com) – Tokoh Jawara Bekasi, H Damin Sada mendatangi Mapolresta Bekasi Kota, untuk melapor jika dirinya geram dengan sikap Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), yang ikut memusuhi ulama.
Hal itu terkait dengan sikap GMBI yang menuntut Ketua Pembina GNPF-MUI, Habib Rizieq Syihab dipenjara, dengan tuduhan menghina lambang negara, sebagaimana dilaporkan oleh Sukmawati Soekarnoputri.
Tak hanya itu, massa GMBI juga melakukan tindak anarkis dengan menganiaya santri dan ulama yang ikut mengawal kedatangan Habib Rizieq saat menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Barat di Bandung.
“Tidak menutup mata, bahwa GMBI di Bandung itu banyak dari Bekasi, sedangkan persoalan itu kan sebenarnya persoalan polisi, kok kenapa ikut campur?” tegas Damin Sada di Mapolresta Bekasi Kota, Jum’at (20/1/2017).
Pria asal Kampung Gabus yang pernah membakar patung lele di Kota Bekasi ini heran, mengapa seolah aparat kepolisian menggunakan GMBI sebagai tameng, saat massa Kaum Muslimin datang mengawal Habib Rizieq.
“Apakah memang polisi sudah tidak kuat?”tanyanya.
Damin makin naik pitam, ketika Pimpinan GMBI baik di Kabupaten dan Kota Bekas, enggan menemuinya. Padahal, awalnya mereka adalah teman. Oleh sebab itu, bila Pimpinan GMBI tetap enggang bertatap muka, Damin menantang mereka untuk duel satu lawan satu.
“Kita tidak mau frontal main bakar main gebuk. Seminggu saya sudah ingin ketemu sama Ketua GMBI Kota Bekasi sama Kabupaten Bekasi ternyata nggak ada jawaban. Karena nggak ada jawaban saya ke sini, maunya apa? Kalau mau tempur ya ayo sama saya blak-blakan, rusuh jangan, duel di sini sama saya,” ujarnya. Berikut ini video lengkap Damin Sada saat mendatangi Mapolresta Bekasi Kota. [AW]