JAKARTA (Panjimas.com) – Anggota DPR RI Komisi III, H R Muhammad Syafi’i menyatakan dengan tegas, bahwa Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Anton Charliyan, bertanggung jawab atas tindakan Ormas yang dibinanya, Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI).
Menurut Romo Syafi’i -sapaan akrabnya- posisi Ketua Dewan Pembina Anton Charliyan dalam struktur Ormas GMBI, justru lebih tinggi dibandingkan dengan seorang ketua umum.
“Nah, kalau Ketua Dewan Pembinanya adalah Kapolda, ini justru menjadi tanggung jawab Kapolda. Jadi kita berani mengatakan Kapolda memprovokasi masyarakat dalam hal ini GMBI untuk melakukan tindakan anarkisme. Dan ini bukan cuma diprovokasi tapi diorganisir, kenapa? Karena mereka bisa berada di dalam area Mapolda, malah berada di belakang barisan Polisi, ini kan bukan hanya diprovokasi tapi difasilitasi, diorganisir,” kata H R Muhammad Syafi’i di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, usai beraudiensi dengan para tokoh GNPF-MUI, Selasa (17/01/2017).
Maka, Romo Syafi’i menegaskan, Kapolda Jabar tak boleh bersikap seolah dirinya tidak tahu menahu aksi anarkis yang dilakukan Ormas binaannya, kepada para santri dan ulama, usai mengawal Habib Rizieq Syihab menjalan proses pemeriksaan di Mapolda Jabar, Kamis (12/1/2017).
“Kalau Kapolda mengatakan dirinya tidak tahu menahu, itu standar ganda, satu sifat yang sangat memalukan kalau kita adalah pejabat publik,” ujarnya. Berikut ini video pernyataan lengkap Romo Syafi’i. [AW]