SOLO (Panjimas.com) – Aksi Solidaritas “Solo 5” di depan Mapolresta Surakarta, Jl Adi Sucipto 2, Manahan, Solo, Jawa Tengah, merupakan wujud keprihatinan atas ditangkapnya sejumlah aktivis Laskar umat Islam Surakarta (LUIS), yakni Endro Sudarsono, Edi Lukito, Yusuf Suparno, Salman Al Farisi, dan Joko Sutarto dan seorang wartawan Panjimas, Ranu Muda Adi Nugroho, pada Jum’at (23/12/2016).
Tokoh pimpinan LUIS yang mengeluhkan pelanggaran Social Kitchen diantaranya menyuguhkan tarian striptis, minuman keras dan menyalahi jam buka, justru malah ditangkap Polda Jateng.
Untuk itu, Sigit salah satu orator meminta Polisi tegas menutup Social Kitchen, karena tidak ada aksi peneguran Social Kitchen. Sementara Social Kitchen sudah berulang melakukan pelanggaran.
Selain itu, Anang orator dari Barisan Muda Islam (BMI) Klaten meminta Kapolres Solo, Kombes Ahmad Lutfi ikut naik ke panggung truk, berorasi mendukung gerakan umat Islam Soloraya memberantas penyakit masyarakat (Pekat).
“Kita panggil pak Kapolres, kita beri waktu 10 menit mulai dari sekarang, untuk komitmennya memberantas kemaksiatan setuju! Kalau dia tidak berani menemui kita disini maka kita bisa pastikan, kita tetap akan bergerak, Allah akbar!” ujar Anang.
Hampir habis waktu yang diberikan, mendadak Kapolres Solo memberanikan ikut naik ke panggung truk meski dikawal ketat oleh ajudan mereka. Sementara Anang sebelumnya menjadikan jaminan dirinya sudi ditangkap jika ada peserta aksi melempari Kapolres.
“Saya ucapkan terimakasih, aksi ini dilakukan secara tertib dan terkendali. Ini sesuatu yang patut kita hargai, Mohon kerjasma yang baik, beritahu kami bila di suatu tempat ada maksiat,” kata Kombes Ahmad Lutfi.
Tak menyiakan janji Kapolres, Nurhadi, mengatakan bahwa persoalan sebenarnya adalah Pekat. Maka mewakili umat Islam dan MUI, ia menyampaikan kepada Kapolres agar meneruskan ke Kapolda untuk membebaskan sejumlah aktivis Muslim yang ditangkap terkait penggerebekan Social Kitchen.
“Ada permintaan dari umat Islam Surakarta, kalau urusan Pekat ini akan diselesaikan Pak Polisi, maka tuntutannya adalah bebaskan aktivis-aktivis kita, takbir!,” pungkasnya. [SS]
https://youtu.be/TwZYhf8YYq0