JAKARTA (Panjimas.com) – Presiden RI Joko Widodo, menggelar konferensi pers pada Sabtu (5/11/2016) dini hari, menyikapi Aksi Bela Islam II yang dihadiri jutaan kaum Muslimin.
“Terima kasih kami sampaikan kepada ulama, kyai, habait, dan ustadz yang telah memimpin umatnya yang menyejukkan sehingga sampai maghrib tadi berjalan dengan tertib dan damai. Tapi kita menyesalkan kejadian ba’da isya yang seharusnya sudah bubar tetapi menjadi rusuh dan ini kita lihat telah ditunggangi oleh aktor-aktor politik yang memanfaatkan situasi sebelumnya,” kata Presiden Jokowi di hadapan para wartawan.
Selain Presiden Jokowi, Mabes Polri juga menggelar konferensi pers di hari yang sama, dengan tema yang sama pula, menyikapi Aksi Bela Islam 411.
Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli mengungkapkan pembubaran massa dilakukan dengan menggunakan gas air mata, tanpa menggunakan senjata api.
“Diputuskan untuk langkah-langkah pembubaran. Dengan menembakkan gas air mata, seperti suara ledakan senjata. Bukan senjata api, tapi pelontar gas air mata,” ungkap Boy dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (5/11/2016).
Menanggapi hal tersebut, Imam Besar FPI sekaligus Pembina GNPF-MUI, Habib Rizieq Syihab geram. Pasalnya, apa yang dilakukan Presiden Jokowi hanyalah pencitraan semata. Bahkan Jokowi telah melecehkan ulama dan jutaan kaum Muslimin, lantaran enggan menemui mereka.
“Presiden tidak menghormati ulama, presiden tidak menghormati umat Islam, Presiden tidak cepat tanggap untuk mengatasi penistaan agama,” tegas Habib Rizieq dalam konferensi pers GNPF-MUI di restoran Pulau Dua, pada Sabtu (5/11/2016).
Habib Rizieq menganggap, Jokowi sendirilah yang telah memprovokasi demonstran, karena dirinya enggan menemui para ulama.
“Penyebab chaosnya itu presiden. Kalau kita mau cari provokator utama chaosnya itu presiden, yang bertanggung jawab adalah presiden,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Habib Rizieq juga mengungkapkan adanya percobaan pembantaian yang dilakukan aparat keamanan dengan menembakkan gas air mata ke tengah jutaan demonstran yang kondisinya saat itu tengah dalam kondisi tenang. Simak, berikut ini video selengkapnya. [AW]
https://youtu.be/M8LrQrnBBQE