BEKASI (Panjimas.com) – Ideologi komunis, disinyalir bangkit kembali. Di negeri ini, komunis menyisakan penglaman pahit dan menjadi bahaya laten.
Diawali dua orang pemuda, Karl Marx dan Frederick Engels, dalam tulisannya berjudul Manifesto Komunis, ideologi tersebut kemudian berkembang menjadi ideologi yang membinasakan manusia, tidak pernah mengenal moralitas agama, dan mencampakkan eksistensi Tuhan. Sehingga tidak heran jika tujuan ideologi Komunis ialah, “Merebut kekuasaan dengan kekerasan, menggulingkan seluruh kekuatan sosial yang ada.”
Hal itu disampaikan oleh Budayawan, Sastrawan dan Penyair ternama, Buya Taufiq Ismail, dalam seminar bertajuk “Mengenal Sejarah dan Ideologi PKI Serta Ancamannya Bagi Kedaulatan NKRI” di STID Muhammad Natsir.
“Apa pedoman praktisnya? Zagladin dkk. menggariskan 18 butir patokan: berdusta, memutar-balik fakta, memalsukan dokumen, memfitnah, memeras, menipu, menghasut, menyuap, intimidasi, bersikap keras, membenci, mencaci-maki, menyiksa, memerkosa, merusak-menyabot, membumi-hangus, membunuh sampai membantai. Kader partai mulai dilatih dengan berdusta sampai ahli, akhirnya membunuh dan membantai. Bagi penganut ideologi ini berdusta itu bukan dosa.” ujar Sejarawan, Taufik Ismail, di Ruang Aula Kampus B Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah Mohammad Natsir, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (24/9/2016).
Tak tanggung-tanggung, ideologi yang hanya bertahan sejak 1917-1991 di 76 negara itu telah memakan tumbal 120 juta manusia. Bahkan, bila kekejaman Nazisme dan Fasisme digabungkan, maka kebiadaban Komunisme masih tiga kali lipat lebih kejam dari keduanya.
“Bisa nggak dibayangkan itu? Setiap hari, terbit matahari, terbenam matahari, 4500 orang dibantai,” ujarnya.
Lantas, di manakah letak moral, sehingga menyebabkan ideologi komunis bisa sesadis dan sekejam itu? Simak pemaparan Buya Taufiq Ismail dalam video berikut ini. [AW]