JAKARTA (Panjimas.com) – “Allahu Akbar!” Takbiratul Ihram, Ustadz Drs Hasanuddin Sinaga Al-Hafizh, Imam Masjid Istiqlal diikuti para tokoh, Alim Ulama, Habaib dan puluhan ribu kaum Muslimin yang hadir dalam shalat Zhuhur berjamaah, sungguh pemandangan yang luar biasa.
Meski awalnya acara bertajuk Silaturrahim Akbar dan Do’a Untuk Keselamatan Ibukota sempat dibatalkan pihak Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI), namun panitia tetap menyerukan umat Islam hadir di Istiqlal untuk melaksanakan Shalat Zhuhur berjamaah.
Hal yang sama juga diserukan oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Al-Habib Muhammad Rizieq bin Husain Syihab Asy-Syafi’i.
Alhamdulillah, respon kaum Muslimin begitu antusias. Mereka memadati ruang utama Masjid Istiqlal.
Usai melaksanakan Shalat Zhuhur berjamaah, orasi maupun taushiyah dari para tokoh Islam dan para ulama disampaikan bergantian.
Salah satu yang mendapatkan perhatian kaum Muslimin yang hadir di Masjid Istiqlal, adalah tuashiyah dari Imam Besar FPI, Habib Rizieq Syihab.
“Kepada segenap kaum Muslimin rahimakumullah, kita sama berharap kumpulnya kita di tempat ini pada hari ini, akan menjadi penyebab turunnya rahmat dan barokah, turunnya pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala, sehingga perjuangan kita diberkahi olehNya. Amin ya Rabbal ‘Alamin,” ujar Habib Rizieq di awal taushiyahnya.
Habib Rizieq mengingatkan kepada kaum Muslimin sebuah firman Allah, dimana musuh-musuh Islam hendak memadamkan cahaya Allah.
يُرِيدُونَ أَن يُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللَّهُ إِلَّا أَن يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayanya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai. (QS. At Taubah 32).
Untuk itu, kaum Muslimin tak boleh lengah menghadapi makar, tipu daya dari musuh-musuh Allah tersebut.
“Nggak ada urusan mereka mau memfitnah kita, mereka mencaci maki kita, mereka mengancam kita, mereka mau teror kita. Masa bodoh!” tegasnya.
Selain itu, Habib Rizieq juga membantah syubhat yang beredar, soal masalah kepemimpinan yang saat ini sedang hangat dibicarakan jelang Pilgub DKI Jakarta.
“Ada orang ngomong seenaknya, lebih baik pemimpin kafir asal jujur daripada pemimpin Muslim tapi korup,” tuturnya.
Menurut Habib, perbandingan tersebut tidak apple to apple (tidak sepadan). Sebab, masih banyak pemimpin Muslim yang baik, mengapa disandingkan dengan yang korup. Begitu juga, bukankah banyak pula pemimpin kafir yang terlibat korupsi.
“Muncul persoalan, kok untuk yang kafir dikasih sifat yang baik, jujur. Kok giliran yang Muslim dikasih sifat yang jelek, korup. Ini ingin memberikan kesan seolah-olah pemimpin Muslim semuanya korup,” tegasnya.
Habib juga membantah, bila dikatakan ayat konstitusi lebih tinggi dibandingkan ayat Al-Qur’an. Sebab, sebagai Muslim sudah seharusnya berpegang kepada dasar agama, yakni Al-Qur’an dan Hadits. Apabila ada yang bertentangan konstitusi, maka Al-Qur’an yang harus dijadikan pedoman.
“Ayat suci akan selalu lebih tinggi dari ayat konstitusi. Sebab ayat suci adalah wahyu ilahi yang tidak boleh diganti sehingga harga mati dan harus ditaati,” tandasnya. Berikut video lengkapnya. [AW]
https://youtu.be/pcHb7zPDYHE