JAKARTA (Panjimas.com) – Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Ustadz Bachtiar Nasir Lc MA, menyampaikan orasi yang membakar semangat di hadapan puluhan ribu kaum Muslimin dalam aksi “Tolak Pemimpin Kafir” yang digelar Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), di Monas, Jakarta Pusat, pada Ahad (4/9/2016).
Dalam orasinya, Ustadz Bachtiar Nasir menyampaikan beberapa hal penting yang layak diketahui oleh kaum Muslimin.
“Dalam aqidah, pemimpin kafir itu batal demi hukum,” tegas Ustadz Bactiar Nasir.
Selanjutnya, ia mengungkapkan bahwa selama ini umat Islam telah ditipu melalui opini media mainstream bahwa memilih pemimpin dengan dasar agama itu tidak laku. Namun ternyata, setelah dilakukan survey, justru masyarakat Jakarta sangat dominan memilih pemimpin berdasarkan agama, yakni pemimpin Muslim.
Selain itu, Ustadz Bactiar juga membeberkan bahwa dalam sebuah pertemuannya dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Saat itu Tito mengatakan demokrasi berada di ambang kehancurannya karena penerapan demokrasi liberal.
Kemudian, Ustadz Bactiar juga menceritakan, mengapa War on Terrorism yang gencar dilakukan Amerika Serikat dan sekutunya gagal. Menurut Sebastian Gorka, seorang penasihat Capres AS, Donald Trump, hal itu terjadi karena AS melakukan operasi yang merusak sarang lebah.
Di sisi lain, tentara AS juga banyak yang depresi dan bunuh diri, lantaran perang yang mereka ikuti, bukanlah perang suci. Simak video lengkapnya di sini.
https://youtu.be/ccr1D0BCggs