JAKARTA (Panjimas.com) – Mantan Kristen yang kini menjadi dai, Ustadz Syamsul Arifin Nababan, Lc menyayangkan aksi seorang ustadz menjemput salib Indonesian Youth Day (IYD) di Minahasa beberapa waktu lalu.
Hal itu disampaikan Ustadz Syamsul Arifin Nababan, menanggapi aksi Ustadz Uddy dan beberapa jamaah lainnya yang menjemput salib, hingga salib itu mampir di masjid pada Kamis (25/8/2016). (Baca: Astaghfirullah, Berdalih Toleransi Seorang Ustadz Jemput Kayu Salib)
Menurut Ustadz Nababan -sapaan akrabnya- aksi dengan dalih toleransi itu tidak bisa dibenarkan. Pasalnya, toleransi dalam Islam sudah diatur dengan jelas dalam surat Al-Kafirun,
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (1) لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (3) وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (5) لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (6)
Katakanlah: “Hai orang-orang yang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku”. [QS. Al-Kafirun: 1-6].
Ia juga menduga, baik dari pihak Kristen maupun Islam, yang menggelar aksi tersebut beraliran liberal. Bagaimana tanggapan lengkap Ustadz Syamsul Arifin Nababan? Berikut ini videonya.