PANJIMAS.COM – Aksi ngibul alias penipuan pendeta Kristen, masih juga terjadi.Padahal, modus para misionaris yang menghalalkan segala cara itu berkali-kali terbongkar kedustaannya.
Pada tahun 2003, Pendeta M FIlemon dalam sebuah video compact disc (VCD) mengaku telah membaptis Dai Sejuta Umat, Almarhum KH Zainuddin MZ.
Filemon yang mengaku murtad agama Islam dan pernah berjihad ini, setelah bertemu dalam forum debat dengan Ustadz Insan Mokoginta, ternyata tak bisa membaca Al-Qur’an.
Demikian pula pendeta Makrus Ali bernama asli Markus Margiyanto, yang mengaku keturunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (Habib). Ia juga mengaku mantan pimpinan FPI dan Laskar Jihad.
Aksi penghinaan Makrus Ali lewat video yang beredar luas, termasuk di youtube itu akhirnya terbongkar. Kepada tim FAKTA Surabaya yang melakukan investigasi saat itu, Markus mengungkapkan bahwa ceramah-ceramahnya yang menghina islam itu berdasarkan pesanan gereja.
Demikian pula dengan Pendeta Yusuf Roni. Pendeta yang mengaku pernah menjadi juri MTQ ketua lembaga dakwah wakil sekjen organisasi Islam sedunia itu ternyata tidak bisa baca Alquran. Ia juga tidak tahu tata cara dan doa-doa shalat dan tidak hafal surat alfatihah.
Maka tidak heran bila akhirnya pada tanggal 19 juli 1979 pengadilan negeri Jakarta pusat memutuskan hukuman 6 tahun penjara karena terbukti melakukan tindak pidana subversi sebagaimana yg diatus dalam pasal 1(1) ke 1 sub C.
Kini, Pendeta Ruth Ewin, dari Gereja Yakin Hidup Sukses (YHS) Blitar, Jawa Timur, mengaku sebagai keturunan Kiai Tebuireng. Pengakuan dusta itu akhirnya terbongkar, setelah pihak Pondok Pesantren Tebu Ireng mendatangi Ruth Ewin dan pihak gereja. Ia akhirnya mengaku telah berbohong, sebagaimana disampaikan dalam rilis Tim Klarifikasi Ponpe Tebu Ireng, Jombang. (Baca: Ngaku Cucu Kyai Besar Pesantren Tebu Ireng, Dusta Pendeta Kristen Terbongkar)
Mengapa Para Pendeta Kerap Menggunakan Kesaksian Dusta?
Ustadz Insan Mokoginta, Muallaf yang kini menjadi dai sekaligus pakar Kristologi, mengungkapkan bahwa ternyata ada doktrin Paulus yang mendasari aksi dusta pada pendeta. Dalam Bible sendiri, doktrin Paulus itu terutulis pada Roma 3: 7,
“Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?”
“Jadi Paulus sendiri mengaku melakukan dengan berbagai cara, walaupun dengan dusta,” kata Ustadz Insan Mokoginta kepada Panjimas.com, Sabtu (3/7/2016).
Masih banyak lagi modus dan cara-cara licik para misionaris yang dibongkar oleh muallaf mantan Katolik itu, yang secara lengkap disajikan dalam video berikut ini:
https://www.youtube.com/watch?v=Ne8AyNjIHa8