BEKASI (Panjimas.com) – Ribuan umat Islam yang tergabung dalam Majelis Silaturahim Umat Islam Bekasi (MSUIB) mengepung Kantor Walikota Bekasi yang terletak di Jalan Ir H Juanda No 1, Bekasi, Jawa Barat, pada hari Senin (10/8/2015).
Dalam aksi tersebut, umat Islam menolak pembangunan Gereja Katolik Paroki Santa Clara, yang berlokasi di RW 11, Kelurahan Teluk Pucung Bekasi Utara, Kota Bekasi. Mereka membawa spanduk yang berisi penolakan, “Kami Warga Muslim Duta Harapan dan Telaga Mas Harapan Baru / Bekasi Utara, Menolak Dengan Tegas Pembangunan Gereja Santa Clara Bekasi Utara,” demikian tulisan dalam spanduk tersebut.
Aksi umat Islam tersebut dimulai dari Islamic Center Kota Bekasi, lalu long march menuju Kantor Walikota Bekasi. Tiba di depan kantor Walikota, umat Islam melakukan pembakaran keranda jenazah, sebagai simbol matinya hati nurani Walikota Bekasi, Rahmat Efendi.
Umat Islam yang mengepung kantor Walikota Bekasi sempat panas lantaran perwakilan Umat Islam tak kunjung keluar karena negosiasi yang alot dengan Walikota Bekasi.
Massa umat Islam yang semula melakukan aksi damai, sempat terprovokasi lantaran kaum Muslimin yang menuntut masuk menemui perwakilan mereka, dihadang dengan Satpol PP bersenjatakan tameng. Namun berkat kesigapan para laskar dan Koordinator Lapangan, Alhamdulillah, kericuhan tak sempat membesar.
Setelah massa umat Islam dihadang aparat dan tak diperbolehkan masuk, akhirnya umat Islam memblokir Jalan Ahmad Yani.
Selain itu, umat Islam juga melaksanakan shalat Zhuhur berjamaah disambung dengan doa di tengah Jalan Ahmad Yani yang diblokir.
Setelah mendapatkan keputusan hasil kesepakatan antara perwakilan umat Islam dengan Walikota Bekasi, bahwa pembangunan Gereja Santa Clara adalah “status quo” umat Islam meninggalkan lokasi dengan tertib. [AW]