Jakarta, Panjimas – Dewasa saat ini banyak orang tua yang sangat jauh hubungan komunikasi dengan putra -putrinya di rumah. Sehingga banyak orang tua yang merindukan suasana yang hangat, harmonis dan saling hormat menghormati antara anak dengan orangtuanya.
Dalam kegiatan rutin Silaturahmi Safari Bulanan yang dilakukan Ikatan Warga Muslim (IWM) Graha Raya, Tangerang Selatan, Banten Ustad Haikal Hasan sampaikan bagaimana para orang tua dapat menjadi figur yang dirindukan oleh anak-anaknya.
Yang pertama ditekankan Ustadz
Haikal Hassan adalah pentingnya kedekatan orangtua dengan anaknya sehingga orang tua dapat menjadi teman sekaligus panutan. Dia mencontohkan dengan praktek di dalam lingkungan keluarganya.
Lebih lanjut beliau juga melanjutkan bahwa salah satunya ketika anaknya masih bermain gadget ketika adzan berkumandang, dia secara pelan-pelan memberi pengertian dengan pendekatan interpersonal yang baik.
“Sehingga anak bisa memahami bagaimana keutamaan sholat adalah menjadi sesuatu kegiatan yang menyenangkan, bukan sebaliknya malah dimarahi ditegur dengan bentakan apalagi kata-kata keras dan kasar untuk meninggalkan kesenangan saat itu, agar anak segera menjalankan ibadah sholatnya,” ujarnya.
Pendekatan diri orangtua mengikuti perkembangan zaman dan tren apa yang disenangi anak saat ini merupakan cara efektif ketika anak sedang menyukai sesuatu yang ia senangi. “Namun tidak meninggalkan keutamaan perintah agamanya,” kata Haikal.
Akan terbersit rasa berkesan dalam anak ketika orangtua dalam memahami dunianya. “Anak-anak kita bukan ingkar pada ajaran agamanya, anak kita hanya sedang menikmati sesaat kesenangan dalam dunianya,” ujarnya.
Ustadz Haikal kembali menambahkan, pemberian apresiasi kepada anak penting dilakukan untuk memotivasi dan afirmasi sehingga anak mempunyai kepercayaan diri dalam mencapai cita-citanya. Sebaliknya, bagi anak ridho dan restu orangtua sangat penting agar mendapatkan berkah di dunia dan akhirat.
“Insya Allah apabila orangtua menjadi teman dan sahabat anak, niscaya anak akan mengikuti apa yang orangtua contohkan, sehingga anak merindukan apa yang menjadi harapan orangtuanya. Diharapkan anakpun juga akan dengan senang menjalankan kewajiban ibadahnya seiring langkah harapan orangtuanya,” pungkasnya