PANJIMAS.COM – Bagi orang-orang yang jauh dari agama menganggap bahwa bulan Ramadhan dengan berpuasa selama sebulan penuh, adalah beban berat. Sehingga, mereka menanti-nanti hari raya Idul Fitri, dengan harapan terlepas dari beban dan bisa berbuat sesuka hati; foya-foya, kembali bermaksiat dan berbagai aktivitas tak berguna lainnya.
Ada pula yang menganggap Ramadhan sebagai bulan untuk meraup keuntungan dan bersenang-senang ketika Idul Fitri tiba.
Begitu pula tentang hari raya. Sudah terbentuk opini di kalangan banyak kaum Muslimin bahwa Idul Fithri adalah saat bersenang-senang
Intinya sebagian kalangan menganggap Idul Fitri sebagai momen untuk meluapkan segala kesenangan, pamer kemewahan, baju baru serta hura-hura.
Padahal bagi seorang Muslim sejati, apalagi para aktivis Islam, Ramadhan adalah madrasah untuk mendekatkan diri kepada Allah sebagai bekal sebelas bulan ke depan.
Dengan demikian hari raya Idul Fitri itu bisa menjadi starting point untuk memulai babak baru sebuah perjuangan di jalan Allah.
Asy-Syahid -kama nahsabuhu insya Allah- Syaikh Abu Mush’ab Az-Zarqawi -rahimahullah- pernah berkata:
ليس العيد لمن لبس الجديد .. ولكن العيد لمن صدع بالتوحيد
وليس العيد لمن لبس الجديد .. ولكن العيد لمن كفر بالشرك والتنديد
وليس العيد لمن لبس الجديد .. ولكن العيد لمن جاهد أولياء الشرك والتنديد
والله غالب على أمره ولكن أكثر الناس لا يعلمون
Bukanlah ‘Ied (hari raya) itu bagi orang yang memakai pakaian baru, akan tetapi ‘Ied itu adalah bagi orang yang tegas menyatakan tauhid
Bukanlah ‘Ied itu bagi orang yang memakai pakaian baru, akan tetapi ‘Ied itu adalah bagi mereka yang mengkufuri syirik dan tandingan Allah
Bukanlah ‘Ied itu bagi orang yang memakai pakaian baru, akan tetapi ‘Ied itu adalah bagi mereka yang berjihad melawan pemimpin kesyirikan dan tandingan Allah
“Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.”
Oleh sebab itu, maka seyogyanya umat Islam mengubah kebiasaannya di hari raya Idul Fitri di bulan Syawal yang sebelumnya hanya sekedar bersenang-senang, menjadi bulan yang penuh peraihan.
Sejarah mencatat begitu banyak peristiwa penting yang terjadi di bulan Syawal, seperti pengepungan Yahudi bani Qainuqa, perang Uhud, perang Ahzab dan perang Hunain. Semoga di bulan Syawal menjadi bulan penyemangat untuk meningkatkan perjuangan dan amal shalih. [AW]