GAZA, PALESTINA (Panjimas.com) – Pesawat tempur jet F-16 Zionis Israel melontarkan roket ke Rumah Tahfizh Daarul Qur’an (DAQU) Indonesia cabang Gaza yang juga merupakan kediaman jurnalis dan relawan kemanusian asal Indonesia, Abdillah Onim. Beruntung, Onim dan anak serta istrinya sudah menjauh dari rumah sejak serangan roket pertama yang hanya berjarak 20 meter dari kediaman tersebut jatuh.
Roket pertama di jatuhkan oleh Zionis Israel pada hari Senin tanggal 7 Juli 2014. “Hari itu juga, saya dan anak istri keluar dari rumah tanpa membawa barang bawaan, karena istri saya hamil 7 bulan di khawatirkan janinnya terganggu. Yang saya bawa hanya laptop, kamera dan passport. Sedangkan istri saya hanya membawa tas jinjing kecil, putri saya hanya membawa boneka kecil warna biru,” jelas Onim kepada Panjimas.com, Selasa (15/7/2014).
Hari kedua, Zionis Israel kembali melontarkan roket di tempat yang sama, roket berkekuatan 1 ton. Hari ke 3 sampai hari Senin tanggal 14 Juli 2014, Zionis Israel kian membabi buta dengan menghujani 12 roket bahkan lebih, dari pesawat jet F-16. “Tidak hanya DAQU Gaza, akan tetapi rumah tetangga saya pun rata dengan tanah,” tegas pria yang akrab disapa Bang Onim ini.
“Kondisi DAQU Gaza, mulai dari pagar dan tembok rata dengan tanah, semua kaca pecah, lantai atas hancur, tembok arah timur hancur berantakan tak berbentuk, saking dahsyatnya kekuatan roket israel menghancurkan seluruh tanah dan pohon2 yang ada di di sekitar DAQU Gaza,” imbuh pria asal Halmahera itu.
“11 bulan yang lalu, sebelum pembangunan Graha DAQU, saya sudah koordinasi dengan pemerintah setempat agar tidak menembakkan roket ke Israel dari dekat Graha DAQU, dan mereka menyetujui bahwa ada beberapa roket yang terdapat di sekitarnya pun saya perintahkan untuk di angkat dan di pindahkan ke wilayah lain, karena yang di bangun itu adalah Graha Tahfidz juga dijadikan sebagai Perwakilan untuk Indonesia,” ungkapnya.
Dan selama peperangan berlangsung, tidak satupun pejuang yang melontarkan roket yang dekat dengan wilayah DAQU, karena biasanya Zionis Israel akan membalas roket ke tempat dimana roket tersebut di luncurkan ke Zionis Isael. Sekali lagi, pejuang Palestina di Gaza tidak melontarkan roket dari wilayah DAQU dan itu sudah bersih. Tapi kenapa rumah WNI di Gaza di jadikan sasaran Israel ? Israel harus bertanggung jawab atas kebiadaban dan menghancurkan rumah kediaman Onim dan Graha DAQU Gaza.
Pembangunannya sendiri baru selesai 1 bulan yang lalu, dan anak-anak menghafal Qur’an baru berjalan 3 hari, didalam terdapat Al Qur’an, karpet baru, kursi, papan tulis dan perlengkapan mengaji. Rencananya di Graha DAQU tersebut akan di buka kelas khusus yaitu bahasa Inggris dan pelajaran bahasa Indonesia yang menjadi pengajar adalah Bang Onim sendiri.
Saat ini, ada 1 markaz DAQU Gaza di masjid Umari di Jabalia City, terdapat 180 anak-anak mulai dari usia 5 tahun hingga 19 tahun, dan hafalan mereka sudah banyak mulai dari 5 juz hingga 30 juz.
Mohon doa dan dukungannya karena Daarul Qur’an Indonesia serta Abdillah Onim akan membangun kembali bangunan tersebut di tempat yang sama, karena tanah tersebut adalah hak milik Abdillah Onim yang dihibahkan kepada Daarul Qur’an Indonesia untuk membangun Tahfizh Qur’an.
“Apa yang menimpa kediaman saya, demi Allah sedikitpun hati saya tidak gentar atau takut. Dan semua itu sudah kehendak Allah SWT, dan saya masih bersyukur karena kami selamat. Tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan ratusan rumah warga yang rata dengan tanah bahwa banyak dari bocah Gaza yang tewas,” tegas Bang Onim yang juga Ketua DAQU Gaza.
- Sedekah Gaza dan untuk membangun kembali GRAHA DAQU Gaza
- BCA : 6030308059 A.n : Yayasan Daarul Qur’an Indonesia
- Call Center : 021-500311 / 08170198828
- Abdillah Onim di Gaza : +972598058513
- Ketua DAQU Gaza: Abdillah Onim
[GA/Onim]