Boyolali, Panjimas – Fenomena gerhana matahari (kusufus syamsi) merupakan fenomena alam yang menunjukkan kebesaran Allah Swt. Bertepatan dengan Bulan Ramadhan tahun 1444 H atau 2023 kali ini terjadi Gerhana Matahari Hybrid. Dari berbagai seruan disampaikan kepada masyarakat untuk melaksanakan Shalat Kusuf atas fenomena alam yang terjadi.
Salah satu diantara yang mengadakan kegiatan sholat gerhana adalah Masjid Nur Chammad, Garen Pandeyan Ngemplak- Boyolali pun turut melaksanakan Sholat Gerhana Matahari secara berjamaah untuk warga sekitar dan para jamaah masjid.
Adapun yang menjadi Imam Sholat Gerhana sekaligus Khatib adalah Ustd Ahmad Zain Al Fatih Pengasuh Ma’had Aly Putri Miftahul Huda Kalijambe, Jawa Tengah. Kegiatan shalat Gerhana turut diikuti sekitar 200 Jemaah baik laki-laki maupun jemaah ibu-ibu.
Shalat Gerhana Matahari di Masjid Nur Chammad dilakukan sebanyak dua rakaat dengan Setiap rakaat terdiri dari dua kali rukuk dan dua kali sujud. Setelah rukuk pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surat kembali. Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua.
Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua.
Dalam khutbahnya ustadz Ahmad Zain Al Fath menyampaikan tentang sebuah hadist dari Bukhari Muslim :
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَكْسِفَانِ لِمَوْتِ اَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّهُمَا آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللهِ تَعَالَى فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَقُومُوا وَصَلُّوا
“Sungguh, gerhana matahari dan bulan tidak terjadi sebab mati atau hidupnya seseorang, tetapi itu merupakan salah satu tanda kebesaran Allah Ta’ala. Karenanya, bila kalian melihat gerhana matahari dan gerhana bulan, bangkit dan shalatlah kalian”.
Ustd Zain juga mengatakan bahwa matahari dan bulan ada tanda-tanda kebesaran Allah. Karena pada saat terjadinya Gerhana Matahari di zaman Rasulullah bersamaan dengan meninggalnya putranya Nabi bernama Ibrahim yg berumur 16 bulan.
Sesungguhnya matahari dan bulan ada tanda-tanda kebesaran Allah Swt. Bukan karena adanya kematian ataupun karena kelahiran seseorang.
Adapun dari fenomena Gerhana Matahari yang dapat kita ambil sebagai pelajaran adalah sebagai berikut :
1. Segalanya sesuatunya atas kehendak Allah dan atas izinnya Allah Swt
2. Sebagai hamba Allah kita harus mencontoh dan menerapkan apa yang dilakukan oleh Rasulullah Saw termasuk melakukan sholat gerhana (khusuf)
3. Ini adalah kesempatan terbaik kita untuk bertaubat dan memohonkan ampunan kepada Allah Swt.
4. Menjadikan kedekatan kita kepada Allah untuk lebih memperbanyak takbir, zikir dan sedekah dan amalan lainnya apalagi ini di momen-momen terakhir bulan Ramadhan.