WONOGIRI (Panjimas.com) – Pengajian rutin Pemuda Muhammadiyah Wonogiri mendatangkan pakar kristologi dari Solo yaitu ibu Dewi Purnamawati.
Pengajian rutin Pemuda Muhammadiyah yang di hadiri hampir 250 orang ini menjadi semangat baru membongkar isu-isu sensitif khususnya isu pemurtadan yang ada di Wonogiri, Jawa Tengah.
Dalam materi yang di sampaikan, Ibu Dewi menjelaskan daerah Wonogiri menjadi lahan subur pendangkalan aqidah.
“Wonogiri ini adalah lahan subur program pendangkalan aqidah (pemurtadan), daerah dengan geografi pegunungan sangat rawan terjadinya pemurtadtan. Di Slogoimo, Giriwoyo, Eromoko, Wuryantoro banyak laporan yang masuk, di sana pergerakan sangat masif,” kata Ibu Dewi di hadapan para peserta kajian, pada Selasa (7/2/2017).
“Saya melihat wonogiri ini salah satu kabupaten terbesar dengan jumlah isu pemurtadtanya di banding daerah daerah lainya” imbuhnya.
Heriwanto, Ketua Pemuda Muhammadiyah Wonogiri menambahkan, aksi pendangkalan aqidah di daerah pelosok masif dilakukan dengan iming-iming sembako.
“Kami tidak heran Wonogiri menjadi sarang pemurtadan. Kami dapati di daerah yang notabenya pelosok orang leluasa mendangkalkan aqidah umat muslim dengan mie instan, sembako dan uang receh,” jelasnya.
Menyikapi fenomena tersebut, Pemuda Muhammadiyah Wonogiri akan turun ke desa-desa untuk mencegah aksi pemurtadan.
“kita dibilang terlambat sebenarnya tidak juga, kita akan mulai lakukan dengan program pendampingan agar masyarakat bisa dikawal dengan baik. Program pemberdayaan akan menjadi konsentrasi kami dalam mencegah pemurtadan di Wonogiri,” tandasnya. [AW/Heri]