JAKARTA (Panjimas.com) – Sebelum da’i Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia (DDII) bernama Tri Ardi datang, masjid Babul Khoirat di Kampung Pemutus, Desa Munjan, Kecamatan Siantan Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), hanya berfungsi sebagai tempat shalat Maghrib dan Isya’.
Waktu shalat Subuh, Dzuhur, dan Ashar, lewat tanpa penghuni. Warga yang laki-laki masih di laut, dan yang perempuan masih asyik di kebun. Sedangkan jika hendak Jum’atan (sholat Jum’at), kaum pria harus bergabung ke masjid Kampung Nokok.
Kehadiran da’i dari DDII itu menghidupkan geliat spiritual di kampung Pemutus. Dan Ramadhan 1435 H tahun ini, warga bertekad untuk menjalankan sholat lima waktu dengan tertib, belajar berpuasa penuh, juga memakmurkan masjid dengan sholat tarawih dan pengajian.
Tria Ardi merupakan salah satu dari 50 da’i DDII yang bertugas di Kepulauan Riau sejak bulan Februari 2014. Ketua DDII Provinsi Kepri, Fauzi Mahbub menjelaskan, para da’i ditempatkan di puluhan desa yang tersebar di Kabupaten Karimun, Bintan, Lingga, dan Natuna serta Kepulauan Anambas.
Mereka mendampingi masyarakat setempat dengan bekal spiritualitas, fiqih ibadah praktis, praktik penyelenggaraan fardhu khifayah, sosiologi dakwah, dan lifeskill di bidang pengolahan hasil pertanian dan perikanan.
Pada tanggal 13 Juni 2014, DDII kembali mengirim da’i dan da’iyah ke pedalaman. Kali ini berjumlah 59 juru dakwah yang merupakan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Mohammad Natsir, Jakarta.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) STID Mohammad Natsir, ustadz Firdaus menjelaskan, sebanyak 39 da’i akan ditempatkan di pelosok Nusa Tenggara Timur (NTT) yang meliputi Kabupaten Atambua, Timor Tengah Selatan, dan Timor Tengah Utara. “Tiga diantaranya ditempatkan di Timor Leste,” ungkap Firdaus.
Sedangkan 20 mahasiswi bertugas mendampingi masyarakat Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.“Mereka bertugas membina spiritual masyarakat setempat, juga melakukan advokasi kebutuhan sosial-ekonominya. Khusus Ramadhan, mereka mengajak warag setempat menghidupkan Ramadhan dengan amal ibadah,” terang Firdaus.
Untuk mendukung dakwah para da’i DDII di pedalaman tersebut, LAZIS Dewan Dakwah mengajak masyarakat turut membiayai program-program spiritual-sosial- kemanusiaan seperti ifthor Ramadhan, buka bersama dan santunan sembako, bingkisan Idul Fitri, wakaf Qur’an, qurban, pengembangan usaha jamaah, dan sebagainya.
Partisipasi silakan menghubungi 021-31901233 atau SMS 0858-8282-4343. Rekening Bank Muamalat Indonesia (BMI) no 301-007-1846 atas nama LAZIS Dewan Dakwah. [Ghozi Akbar/Nurbowo]