Surat Tadzkiroh kepada Penguasa
tentang bencana di Indonesia
اَلسَّلاَ مُ عَلَى مَنِ تَّبَعَ الْهُدَ ى
Keselamatan hanya bagi siapa yang mengikuti petunjuk ini
(yakni Dienul Islam)
SURAT INI DISAMPAIKAN OLEH JAMAAH ANSHARUT TAUHID KEPADA PENGUASA N.K.R.I YANG BERTANGGUNGJAWAB DUNIA AKHIRAT, ATAS SELURUH PERISTIWA YANG TERJADI DI NEGERI INI. BERBAGAI BENCANA ALAM, BENCANA MORAL, BENCANA KEMANUSIAAN DAN BENCANA LAINNYA, BESAR DAN KECIL YANG MENJADI BEBAN BAGI BANGSA INI.
BENCANA IMAN, DENGAN BANYAKNYA PEMURTADAN ORANG-ORANG MUSLIM, BANYAKNYA KEKAFIRAN DAN KEMUSYRIKAN YANG MENYEBAR DI MASYARAKAT, TUMBUH SUBURNYA KEKAFIRAN DAN KEMUSYRIKAN, DAN DIPERANGINYA SETIAP DAKWAH TAUHID YANG MURNI, DICURIGAINYA SETIAP AMALAN SUNNAH DAN DIHIDUP SUBURKANNYA AMALAN-AMALAN BID’AH DAN LAIN-LAIN.
BENCANA ALAM, DENGAN TERUS TERJADINYA BENCANA TSUNAMI, GUNUNG MELETUS, BANJIR, TANAH LONGSOR, GEMPA BUMI ANGIN TOPAN, PUTING BELIUNG DAN LAIN-LAIN.
BENCANA MORAL, TINDAKAN FREE LOVE, FREE SEX, HAMIL DILUAR NIKAH, PERSELINGKUHAN, ABORSI, PERCERAIAN, PERZINAAN SAMPAI ANAK SMP, NARKOBA, PENGGUNAAN, PENGEDARAN, PRODUKSI, PENDISTRIBUSIAN NARKOBA HINGGA KE DESA-DESA, MINUMAN KERAS DAN SEBAGAINYA, MENYEBARNYA KRIMINALISASI, PREMAN, PERAMPOKAN, PEMERKOSAAN DAN SEBAGAINYA.
BENCANA LAIN, KEJAHATAN JABATAN DENGAN KORUPSI, MANIPULASI, KOLUSI. PADA EKONOMI, MONOPOLI, OLIGOPOLI, DAN SEBAGAINYA.
SEMUA KEJAHATAN DAN KEBEJATAN TERSEBUT DIKETAHUI, DIBELA, DIDUKUNG, DAN DIBENARKAN OLEH PENGUASA N.K.R.I SECARA LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG.
Alloh SWT berfirman:
فَذَكِّرْ إِنْ نَفَعَتِ الذِّكْرَى
“Oleh sebab itu berikanlah peringatan karena peringatan itu bermanfaat” (QS. Al-A’laa: 9)
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.” (QS. Qaaf: 37)
فَذَكِّرْ بِالْقُرْآنِ مَنْ يَخَافُ وَعِيدِ
“…..Maka beri peringatanlah dengan Al Quran orang yang takut dengan ancaman-Ku.” (QS. Qaaf: 45)
وَإِذْ قَالَتْ أُمَّةٌ مِنْهُمْ لِمَ تَعِظُونَ قَوْمًا اللَّهُ مُهْلِكُهُمْ أَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا قَالُوا مَعْذِرَةً إِلَى رَبِّكُمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
“Dan (Ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: “Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?” mereka menjawab: “Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa. (QS. Al-A’raaf: 164)
Dalam Tafsir Taisir Karimir Rohman,
Syaikh As Sa’dy berkata: “Seolah-olah mereka berkata tidak ada manfaatnya lagi menasehati mereka yang sudah tenggelam dalam kemaksiatan dan kemungkaran. Bahkan (nasehat itu) membuat mereka semakin memusuhi dan gelap mata. Mereka pasti akan diazab oleh Alloh, di hancurkan di dunia atau diazab di akhirat”. Para penasehat itu berkata: “Agar kami punya alasan kepada Rabbmu (untuk lepas tanggungjawab) dan semoga mereka menjadi bertaqwa”.
PENGUASA N.K.R.I YANG TELAH MEMIMPIN BANGSA INI DENGAN HUKUM BUATAN MANUSIA DISERTAI MENOLAK HUKUM ALLOH DAN SYAREAT RASULULLOH SAW AKAN DIMUSUHI OLEH ALLOH, RASUL DAN SEGENAP RAKYAT YANG DIPIMPINNYA PADA HARI KIAMAT.
Alloh SWT berfirman:
إِلَى فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِ فَاتَّبَعُوا أَمْرَ فِرْعَوْنَ وَمَا أَمْرُ فِرْعَوْنَ بِرَشِيدٍ
يَقْدُمُ قَوْمَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَوْرَدَهُمُ النَّارَ وَبِئْسَ الْوِرْدُ الْمَوْرُودُ
وَأُتْبِعُوا فِي هَذِهِ لَعْنَةً وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ بِئْسَ الرِّفْدُ الْمَرْفُودُ
- Kepada Fir’aun dan pemimpin-pemimpin kaumnya, tetapi mereka mengikut perintah Fir’aun, padahal perintah Fir’aun sekali-kali bukanlah (perintah) yang benar.
- Ia berjalan di muka kaumnya di hari kiamat lalu memasukkan mereka ke dalam neraka. neraka itu seburuk-buruk tempat yang didatangi.
- Dan mereka selalu diikuti dengan kutukan di dunia Ini dan (begitu pula) di hari kiamat. la’nat itu seburuk-buruk pemberian yang diberikan. (QS. Huud: 97-99)
وَمَا لَنَا أَلَّا نَتَوَكَّلَ عَلَى اللَّهِ وَقَدْ هَدَانَا سُبُلَنَا وَلَنَصْبِرَنَّ عَلَى مَا آذَيْتُمُونَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ
“Mengapa kami tidak akan bertawakkal kepada Allah padahal dia telah menunjukkan jalan kepada kami, dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami. dan Hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal itu, berserah diri”. (QS. Ibrahim: 12)
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَنْ نُؤْمِنَ بِهَذَا الْقُرْآنِ وَلَا بِالَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَلَوْ تَرَى إِذِ الظَّالِمُونَ مَوْقُوفُونَ عِنْدَ رَبِّهِمْ يَرْجِعُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ الْقَوْلَ يَقُولُ الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا لَوْلَا أَنْتُمْ لَكُنَّا مُؤْمِنِينَ
قَالَ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا لِلَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا أَنَحْنُ صَدَدْنَاكُمْ عَنِ الْهُدَى بَعْدَ إِذْ جَاءَكُمْ بَلْ كُنْتُمْ مُجْرِمِينَ
وَقَالَ الَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا بَلْ مَكْرُ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ إِذْ تَأْمُرُونَنَا أَنْ نَكْفُرَ بِاللَّهِ وَنَجْعَلَ لَهُ أَنْدَادًا وَأَسَرُّوا النَّدَامَةَ لَمَّا رَأَوُا الْعَذَابَ وَجَعَلْنَا الْأَغْلَالَ فِي أَعْنَاقِ الَّذِينَ كَفَرُوا هَلْ يُجْزَوْنَ إِلَّا مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
- Dan orang-orang kafir berkata: “Kami sekali-kali tidak akan beriman kepada Al Quran Ini dan tidak (pula) kepada Kitab yang sebelumnya”. dan (alangkah hebatnya) kalau kamu lihat ketika orang-orang yang zalim itu dihadapkan kepada Tuhannya, sebahagian dari mereka menghadap kan perkataan kepada sebagian yang lain; orang-orang yang dianggap lemah Berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: “Kalau tidaklah Karena kamu tentulah kami menjadi orang-orang yang beriman”.
- Orang-orang yang menyombongkan diri berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah: “Kamikah yang telah menghalangi kamu dari petunjuk sesudah petunjuk itu datang kepadamu? (Tidak), Sebenarnya kamu sendirilah orang-orang yang berdosa”.
- Dan orang-orang yang dianggap lemah Berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: “(Tidak) Sebenarnya tipu daya(mu) di waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kamu menyeru kami supaya kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya”. kedua belah pihak menyatakan penyesalan tatkala mereka melihat azab. dan kami pasang belenggu di leher orang-orang yang kafir. mereka tidak dibalas melainkan dengan apa yang Telah mereka kerjakan. (QS. Saba’: 31-33)
وَإِذْ يَتَحَاجُّونَ فِي النَّارِ فَيَقُولُ الضُّعَفَاءُ لِلَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا إِنَّا كُنَّا لَكُمْ تَبَعًا فَهَلْ أَنْتُمْ مُغْنُونَ عَنَّا نَصِيبًا مِنَ النَّارِ
قَالَ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا إِنَّا كُلٌّ فِيهَا إِنَّ اللَّهَ قَدْ حَكَمَ بَيْنَ الْعِبَادِ
وَقَالَ الَّذِينَ فِي النَّارِ لِخَزَنَةِ جَهَنَّمَ ادْعُوا رَبَّكُمْ يُخَفِّفْ عَنَّا يَوْمًا مِنَ الْعَذَابِ
قَالُوا أَوَلَمْ تَكُ تَأْتِيكُمْ رُسُلُكُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا بَلَى قَالُوا فَادْعُوا وَمَا دُعَاءُ الْكَافِرِينَ إِلَّا فِي ضَلَالٍ
- Dan (ingatlah), ketika mereka berbantah-bantah dalam neraka, Maka orang-orang yang lemah Berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri: “Sesungguhnya kami adalah pengikut-pengikutmu, Maka dapatkah kamu menghindarkan dari kami sebahagian azab api neraka?”
- Orang-orang yang menyombongkan diri menjawab: “Sesungguhnya kita semua sama-sama dalam neraka Karena Sesungguhnya Allah Telah menetapkan Keputusan antara hamba-hamba-(Nya)”.
- Dan orang-orang yang berada dalam neraka Berkata kepada penjaga-penjaga neraka Jahannam: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya dia meringankan azab dari kami barang sehari”.
- Penjaga Jahannam berkata: “Dan apakah belum datang kepada kamu rasul-rasulmu dengan membawa keterangan-keterangan?” mereka menjawab: “Benar, sudah datang”. penjaga-penjaga Jahannam berkata: “Berdoalah kamu”. dan doa orang-orang kafir itu hanyalah sia-sia belaka. (QS. Al-Mu’min: 47-50)
يَا قَوْمِ لَكُمُ الْمُلْكُ الْيَوْمَ ظَاهِرِينَ فِي الْأَرْضِ فَمَنْ يَنْصُرُنَا مِنْ بَأْسِ اللَّهِ إِنْ جَاءَنَا قَالَ فِرْعَوْنُ مَا أُرِيكُمْ إِلَّا مَا أَرَى وَمَا أَهْدِيكُمْ إِلَّا سَبِيلَ الرَّشَادِ
(Musa berkata): “Hai kaumku, untukmulah kerajaan pada hari Ini dengan berkuasa di muka bumi. siapakah yang akan menolong kita dari azab Allah jika azab itu menimpa kita!” Fir’aun berkata: “Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang Aku pandang baik; dan Aku tiada menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar”. (QS. Al-Mu’min: 29)
Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya:
“Laki-laki mukmin itu berkata: “Wahai kaumku, Alloh telah memberi nikmat kepada kalian di dunia ini dengan kekuasaanmu ini, maka peliharalah kenikmatan yang ada di tanganmu itu dengan cara bersyukur kepada Alloh dan membenaran Rasululloh serta dengan berhati-hati agar tidak tertimpa azab Alloh atas kedustaan kalian”
Kata Ibnu Katsir juga: “Tiada guna banyaknya tentara dan polisi kalian, karena tak akan dapat menyelamatkan diri dari azab Alloh jika datang”
SUNGGUH, APABILA PARA PENGUASA N.K.R.I MAU SADAR DAN BANGKIT KEMBALI UNTUK TUNDUK DAN SETIA KEPADA ALLOH DAN ROSULNYA, DENGAN MENTA’ATI HUKUM DAN SYARE’AT ISLAM, MENJALANKAN ATURAN DAN SETIA KEPADA ISLAM SUATU AGAMA YANG DIANUT OLEH MAYORITAS RAKYAT INDONESIA NISCAYA SEGALA CITA-CITA BESAR PARA PENGUASA INI AKAN TERWUJUD DENGAN KONGKRIT DAN INSYAALLOH INDONESIA MENJADI NEGARA YANG DIRIDHOI ALLOH.
Alloh SWT berfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, Maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raaf: 96)
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang Telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)
Syaikh As Sa’dy dalam Tafsir Taisir Karimir Rohman berkata: “Iman adalah syarat bagi sahnya setiap amal kebaikan dan syarat untuk diterimanya amal tersebut oleh Alloh Ta’ala. Bahkan tidak bisa disebut amal sholeh bila tidak di dasari iman.”
“Iman yang kuat dan mantap akan melahirkan amalan-amalan sholeh yang merupakan buah dari iman tersebut baik berupa amalan-amalan wajib maupun amalan-amalan sunnah”
“Yaitu berupa ketenangan hati, kedamaian jiwa, tiada menoleh kepada segala godaan-godaan, Alloh akan melimpahkan padanya rizki yang halal dan baik, dari pintu yang tak disangka-sangka di dunia.”
Di Akhirat akan disediakan baginya segala jenis kelezatan, kenikmatan yang belum pernah dilihat mata manusia, belum didengar oleh telinga manusia dan belum pernah dianggankan oleh hati manusia, maka baginya kebaikan di dunia dan akhirat.
لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ جَنَّتَانِ عَنْ يَمِينٍ وَشِمَالٍ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ
“Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun”. (QS. Saba’: 15)
يَقْدُمُ قَوْمَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَوْرَدَهُمُ النَّارَ وَبِئْسَ الْوِرْدُ الْمَوْرُودُ
“Dan Mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? tatkala mereka (kaum Yunus itu), beriman, kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu.” (QS. Yunus: 98)
فَآمَنُوا فَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَى حِينٍ
“Lalu mereka beriman, Karena itu kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.” (QS. Ash-Shaaffat: 148)
الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-An’am: 82)
وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ آمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ
“Dan Allah Telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; Karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” (QS. An-Nahl: 112)
NAMUN JIKALAU PENGUASA N.K.R.I TIDAK MAU TUNDUK DAN SADAR, TIDAK MAU TUNDUK DAN TAAT, TIADA SUDI KEMBALI KEPADA ALLOH TA’ALA DENGAN MENJALANKAN DAN MEMBERLAKUKAN SYARE’AT ISLAM SERTA MENJAUHI SEGALA SYIRIK DAN KEKUFURANNYA, SEGALA MAKSIAT DAN MENJAUHI SEGALA KEMUNGKARANNYA, NISCAYA ALLOH TA’ALA TIDAK AKAN SEGAN-SEGAN MENIMPAKAN BERBAGAI BENCANA DAN MUSIBAHNYA KEPADA BANGSA INDONESIA, JIKA PERLU MENENGGELAMKANNYA KE DASAR SAMUDERA HINDIA DENGAN SEGALA ISINYA SEDANG SEGALA TANGGUNG JAWABNYA TETAP DI PUNDAK PARA PENGUASA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.
وَكَأَيِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ هِيَ أَشَدُّ قُوَّةً مِنْ قَرْيَتِكَ الَّتِي أَخْرَجَتْكَ أَهْلَكْنَاهُمْ فَلَا نَاصِرَ لَهُمْ
“Dan betapa banyaknya negeri yang (penduduknya) lebih Kuat dari pada (penduduk) negerimu (Muhammad) yang Telah mengusirmu itu. kami Telah membinasakan mereka, Maka tidak ada seorang penolongpun bagi mereka.” (QS. Muhammad: 13)
Ibnu Katsir menulis dalam tafsirnya:
“Ayat ini merupakan ancaman yang dahsyat bagi orang-orang yang kafir yang mendustakan Rosululloh Saw yang merupakan imamnya para Nabi dan Rosul dan penutupnya. Bahwa Alloh pernah menghancur-lunakkan berbagai kaum di zaman dahulu atas sebab dusta mereka kepada Rosul Nya padahal mereka itu lebih gagah perkasa dari pada mereka saat ini. Atas sebab barokahnya Rasululloh Saw, maka bangsa-bangsa zaman ini tidak di luluh-lantakkan oleh Alloh Ta’ala, tapi azabnya yang besar akan ditimpakan kepada musuh-musuhnya di akhirat”
فَكَأَيِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا وَهِيَ ظَالِمَةٌ فَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا وَبِئْرٍ مُعَطَّلَةٍ وَقَصْرٍ مَشِيدٍ
“Berapalah banyaknya kota yang kami Telah membinasakannya, yang penduduknya dalam keadaan zalim, Maka (tembok-tembok) kota itu roboh menutupi atap-atapnya dan (berapa banyak pula) sumur yang Telah ditinggalkan dan istana yang tinggi” (QS. Al-Hajj: 45)
وَكَأَيِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ أَمْلَيْتُ لَهَا وَهِيَ ظَالِمَةٌ ثُمَّ أَخَذْتُهَا وَإِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Berapalah banyaknya kota yang Aku tangguhkan (azab-Ku) kepadanya, yang penduduknya berbuat zalim, Kemudian Aku azab mereka, dan Hanya kepada-Kulah kembalinya (segala sesuatu).” (QS. Al-Hajj: 48)
وَكَمْ قَصَمْنَا مِنْ قَرْيَةٍ كَانَتْ ظَالِمَةً وَأَنْشَأْنَا بَعْدَهَا قَوْمًا آخَرِينَ
فَلَمَّا أَحَسُّوا بَأْسَنَا إِذَا هُمْ مِنْهَا يَرْكُضُونَ
لَا تَرْكُضُوا وَارْجِعُوا إِلَى مَا أُتْرِفْتُمْ فِيهِ وَمَسَاكِنِكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْأَلُونَ
قَالُوا يَا وَيْلَنَا إِنَّا كُنَّا ظَالِمِينَ
فَمَا زَالَتْ تِلْكَ دَعْوَاهُمْ حَتَّى جَعَلْنَاهُمْ حَصِيدًا خَامِدِينَ
- Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang zalim yang teIah kami binasakan, dan kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain (sebagai penggantinya).
- Maka tatkala mereka merasakan azab kami, tiba-tiba mereka melarikan diri dari negerinya.
- Janganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada nikmat yang Telah kamu rasakan dan kepada tempat-tempat kediamanmu (yang baik), supaya kamu ditanya.
- Mereka berkata: “Aduhai, celaka kami, Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zaIim”.
- Maka tetaplah demikian keluhan mereka, sehingga kami jadikan mereka sebagai tanaman yang Telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi. (QS. Al-Anbiyaa’: 11-15)
وَالَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ
وَأُمْلِي لَهُمْ إِنَّ كَيْدِي مَتِينٌ
“Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami, nanti kami akan menarik mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh”. (QS. Al-A’raaf: 182-183)
إِنَّ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُجْرِمِينَ
لَهُمْ مِنْ جَهَنَّمَ مِهَادٌ وَمِنْ فَوْقِهِمْ غَوَاشٍ وَكَذَلِكَ نَجْزِي الظَّالِمِينَ
“Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka ada selimut (api neraka). Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang zalim. (QS. Al-A’raaf: 40-41)
وَقَارُونَ وَفِرْعَوْنَ وَهَامَانَ وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مُوسَى بِالْبَيِّنَاتِ فَاسْتَكْبَرُوا فِي الْأَرْضِ وَمَا كَانُوا سَابِقِينَ
فَكُلًّا أَخَذْنَا بِذَنْبِهِ فَمِنْهُمْ مَنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِبًا وَمِنْهُمْ مَنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُمْ مَنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُمْ مَنْ أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
- Dan (juga) Karun, Fir’aun dan Haman. dan Sesungguhnya Telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa bukti-bukti) keterangan-keterangan yang nyata. akan tetapi mereka berlaku sombong di (muka) bumi, dan tiadalah mereka orang-orang yang luput (dari kehancuran itu).
- Maka masing-masing (mereka itu) kami siksa disebabkan dosanya, Maka di antara mereka ada yang kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. (QS. Al-Ankabut: 39-40)
Berkata Ibnu Katsir dalam kitabnya:
“Alloh Ta’ala menceritakan mengenai kesombongan Qarun, dengan gaya pakaiannya yang glamour dan congkak yang dibanggakan kepada kaumnya” sebagaimana hadits Rosululloh Saw riwayat Imam Bukhori:
Rosul bersabda: “Ada seorang laki-laki yang menjulurkan kainnya karena sombong, maka ditenggelamkan dia ke dalam bumi, disana ia terus menjerit-jerit sampai hari kiamat.
Sabdanya pula: “Ada seorang laki-laki di zaman sebelum kalian yang keluar dengan memakai dua lembar jubah hijaunya, dia menyombongkan dirinya maka Alloh memerintahkan bumi untuk membenamkannya. Orang itu terus saja berteriak-teriak disana hingga hari kiamat” (HR. Ahmad dengan sanad Hasan).
فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الْأَرْضَ فَمَا كَانَ لَهُ مِنْ فِئَةٍ يَنْصُرُونَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُنْتَصِرِينَ
“Maka kami benamkanlah Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).” (QS. Al-Qashash: 81)
KAMI JAMAAH ANSHARUT TAUHID MENYERUKAN KEPADA SEGENAP PENGUASA N.K.R.I, AGAR SECEPATNYA BERTAUBAT DAN KEMBALI KEPADA JALAN ISLAM JALAN ALLOH DAN ROSULNYA.
Alloh berfirman:
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
أُولَئِكَ جَزَاؤُهُمْ مَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَجَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَنِعْمَ أَجْرُ الْعَامِلِينَ
“Dan taatilah Allah dan rasul, supaya kamu diberi rahmat. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka Mengetahui. Mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan Itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” (QS. Ali-Imran: 132-136)
JIKA MENOLAK, NISCAYA BENCANA AKAN LEBIH DAHSYAT MENIMPA NEGERI INI DAN KALIAN AKAN MENANGGUNG DOSA 250 JUTA RAKYAT INDONESIA SEPANJANG MASA, WALLOHUL MUSTAAN…
Jakarta, 1 Jumadil Akhir 1435
1 April 2014
Amir Jamaah Ansharut Tauhid
(Ustadz. Abu Bakar Ba’asyir)