SOLO (Panjimas.com) – Puluhan pria dan sejumlah wanita terlihat khusyu’ mendengarkan pengajian di tengah aula SMP Al Islam 1 di kampung Nirbitan, Surakarta pada Ahad 30/5/2021. Mereka mendengarkan pengajian sambil menunggu giliran tatto yang ada di badan mereka dihapus.
Perkumpulan Alumni Santri Al Islam mengadakan kegiatan Hijrah Hapus Tatto. Kegiatan ini telah mereka lakukan dua kali ini. Yang pertama mereka selenggarakan di bulan Ramadhan lalu, kemudian kegiatan pada Ahad 30/5 adalah yang kedua kalinya mereka lakukan.
Ketua panitia Hijrah Hapus Tatto, Syaiful mengatakan bahwa kegiatan ini tidak dipungut biaya, tapi pesertanya dibatasi 50 orang saja.
“Kami ingin memberikan wadah bagi yang ingin menghapus tattonya. Kami juga tidak memaksa orang untuk menghapus tattonya. Kami mengadakan hapus tattonya ini satu bulan sekali dan itu semua free alias gratis,” kata Syaiful.
Bagi orang yang ingin menghapus tattonya, mereka harus mendaftar, kemudian panitia akan mewawancarainya. Alumni Santri Al Islam juga menyisipkan syiar Islam dalam kegiatan Hijrah Hapus Tatto ini.
Ada berbagai macam usia orang yang ingin menghapus tattonya pada kegiatan ini. Mulai dari bapak tua yang sudah berusia 60 tahun, ada pemuda yang baru belasan tahun, hingga wanita muda dan ibu-ibu.
Mardzuki, yang berusia 40 tahun memiliki sejumlah tatto yang sudah lama ia corengkan di badannya. Di lengan kirinya dipenuhi tatto bermotif kembang-kembang. Sementara di dadanya ada gambar macan.
“Saya sudah membuat tatto ini 20 tahun yang lalu. Sekarang ingin menghapus tatto karena sudah hijrah,” kata Mardzuki.
Kali ini Mardzuki mendaftar untuk menghapus tatto di lengan kirinya. Kemudian bulan depan ia akan mendaftar lagi untuk mulai menghapus tatto yang ada di dadanya.
Menghapus tatto seperti ini tidak bisa dilakukan satu kali. Untuk menghapus seluruh tatto diperlukan proses antara lima hingga enam kali.