SOLO (Panjimas.com) – Era informasi atau yang dikenal dengan era komputer atau era digital merupakan periode sejarah pada permulaan abad ke-20. Teknologi benar-benar hampir menguasai seluruh lini kehidupan. Betapa tidak, sikap dan pola pikir tak lepas dari banjirnya informasi dari berbagai platform selain koran, radio dan televisi yang akrab lebih awal.
Kemudahan mengakses informasi tentu dimanfaatkan oleh setiap masyarakat. Sebagian untuk hal positif seperti kegiatan dakwah, sosial, ekonomi dan sekedar menambah wawasan sebagai ganti buku yang lebih praktis dibawa kemanapun pergi. Selain hal positif, terdapat pula kasus kejahatan dengan berbagai modus. Seseorang dapat meretas akun-akun perusahaan yang berakibat pidana. Ada pula yang digunakan untuk modus penipuan seperti yang terjadi di Banyuwangi, para pelaku berhasil menipu korban hingga Rp. 1,2 Miliar, miris.
Yang tengah heboh saat ini, penistaan agama yang dilakukan oleh Joseph Paul Zhang melalui kanal youtubenya yang dibanned Kemkominfo, Ia berani mencaci Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasalam dengan sebutan yang kotor bahkan Ia mengaku Nabi ke-26. Atas ulahnya tersebut, Ia ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian. Kemudahan memproduksi dan mengkonsumsi informasi yang justru dipergunakan untuk hal yang berdampak buruk bagi masyarakat.
Menyikapi situasi era saat ini, tak ketinggalan untuk ambil peran dalam banjir informasi, muncullah OK.ON Institute. Sebuah lembaga yang bergerak dalam pengembangan dan peningkatan sumber daya insani. OK.ON Institute yang biasanya mengadakan pelatihan berbayar, mulai Senin, 19 April 2021 kemarin mengadakan pelatihan dengan tema “sinau barenga dakwa digital” di ruang IBM (Indonesia Bangkit Dari Masjid) Masjid Agung, Surakarta yang dimulai pukul 13.00 sampai dengan waktu ifthor.
Pelatihan yang diikuti oleh 25 peserta terbatas tersebut dimulai pada Senin, 19 April dengan materi “Project Desain Visual Dakwah”. Dalam sesi ini, dimentori langsung oleh Bang Mail seorang desainer profesional. Peserta diajarkan teknik dan trik-trik mendesain sebuah poster digital dengan simpel namun menarik dan tidak bergantung dengan template gratisan maupun berbayar di situs-situs web.
Di hari kedua diselenggarakan pada Rabu, 21 April 2021 dengan mentor yang sama di hari sebelumnya. Pada pertemuan sebelumnya para peserta diajarkan teknik desain menggunakan Corel Draw, namun pada pertemuan tersebut, peserta diajarkan mendesain dengan Adobe Photoshop. Diakhir sesi ada bagi-bagi doorprize untuk para peserta sinau bareng.
Di hari terakhir, yang diselenggarakan pada Sabtu, 24 April 2021, dimentori oleh Hari Zaky, seorang pebisnis bakery yang sukses memanfaatkan media sosial sebagai media promosinya. Bagaimana cara menguasai algoritma media sosial, membangun personal branding dan bagaimana cara menembus pasar yang strategis dan potensial.
Salah satu peserta bernama Aljabar, seorang wirausahawan muda yang familiar di dunia desain grafis mengungkapkan telah mendapat informasi dan ilmu tambahan usai mengikuti pelatihan selama tiga kali pertemuan tersebut.
“Alhamdulillah dapet informasi dan ilmu tambahan, terasa sekali mas,” ungkapnya.
Sedangkan Wijiyatmoko, pendiri OK ON Institute mengungkapkan alasan diadakan pelatihan secara gratis tersebut di bulan ramadhan untuk yang kali pertama. Ia mengatakan bahwa ingin mengumpulkan para pegiat dakwah digital.
“Kita kumpulkan disitu agar berkolaborasi dengan temen-temen yang lain, yang ketiga yaitu pemberdayaan potensi dari setiap personal agar bisa memberikan perfoma terbaiknya dalam hal desain, tujuannya itu,” jelasnya.