JAKARTA (Panjimas.com) – ‘’Kita bersyukur, di balik musibah ini ada hikmah, yaitu mempertemuan para penyumbang dan yang butuh dibantu. Jangan takut menyumbang untuk syiar dakwah dan kemanusiaan. GNPF akan membantu melalui FPI juga.’’
Demikian dikatakan Ustadz Rasmin Zaitun di posko relawan FPI di lokasi kebakaran Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (22/2).
Kebakaran di daerah padat penduduk yang terjadi beberapa waktu lalu ini, menimpa 49 rumah yang merugikan sekitar 200 keluarga. Sejak hari pertama musibah, FPI bersama sejumlah lembaga amil zakat dan kemanusiaan, mendirikan posko bantuan di dekat Majlis Habib Kwitang tersebut.
Ustadz Zaitun yang Wakil Ketua GNPF-MUI (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia), bersilaturahim kepada korban musibah mendampingi Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Tampak juga Imam Besar FPI Regional Jakarta Habib Muchsin Alatas, dan Komando Kawal Al Maidah Mahshuri Mashuda serta pengurus FPI setempat.
Habib Rizieq dalam sambutannya mengatakan, FPI terus berkomitmen membantu korban bencana seperti banjir, kebakaran gempa, gempa bumi, dan lain-lain. ‘’FPI membantu korban bencana tak pandang suku, agama, dan ras,’’ tandasnya.
Saat ini, imbuh Habib, lebih seribu laskar dikerahkan di Provinsi Aceh untuk membantu merenovasi rumah warga korban gempa bumi di Pidie, Pidie Jaya, dan Bireuen.
Untuk korban kebakaran Kwitang, FPI memberikan bantuan pengobatan cuma-cuma, perlengkapan ibadah seperti sarung dan sajadah, pakaian seragam murid SD, dan sembako.
Selain di Kwitang, rombongan Habib Rizieq juga mengunjungi korban banjir di Pejaten, Bukit Duri, Cipinang, Kampung Melayu, dan Kali Malang, Jakarta Timur.
Di posko Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Habib Rizieq mengatakan, “Alhamdulillah, saya melihat semangat umat Islam yang begitu besar pada Aksi Bela Islam 1, 2, dan 3. Kebersamaan umat jangan hanya di demo. Kebersamaan umat juga harus dirasakan oleh saudara-saudara kita, khususnya yang sekarang sedang terkena musibah.”
Pemimpin FPI mengingatkan bahwa sesama mukmin bersaudara, sebagaimana diamanatkan dalam Surah Al Hujuraat ayat 5. “Siapa yang mengaku orang beriman harus bersaudara. Ini persaudaraan yang hakiki, yang lebih tinggi daripada hubungan darah atau keturunan. Ini hubungan yang diikat dengan iman,” papar Habib.
Habib menjelaskan, dalam ayat tersebut digunakan kata ‘’ikhwah’’ dengan akhiran ta marbutah dan bukan ikhwan. ‘’Hal ini menegaskan bahwa saudara seiman hubungannya lebih kuat dari hubungan saudara sedarah dan saudara sekandung.”
Di hari yang sama, Pembina Daarul Qur’an Ustaz Yusuf Mansur membesuk warga pengungsi korban banjir di RW 03 Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur.
Di posko Sigab Daqu, KH Yusuf Mansur berkeliling menyapa warga korban banjir, mendoakan, dan memberikan nasehat serta mengabsen kebutuhan vital warga yang belum terpenuhi.
Di sini, sejak kemarin, Posko PPPA Daarul Qur’an bersama warga membuat dapur umum untuk suplai logistik, merehab 3 mushola, dan memberikan spiritual-healing. (hendy/bowo)