SUKOHARJO, (Panjimas.com) – Sudah sepekan 250an buruh Perusahaan percetakan Al Qur’an di Manang, Grogol, Sukoharjo melakukan demo mendirikan tenda keprihatinan di depan pintu masuk CV tersebut, sejak Kamis (2/6/2016). Mereka menuntut gaji yang sudah hampir dua bulan tidak diberikan perusahaan milik Heri Gunawan tersebut yang diperkirakan bangkrut.
Adiesty wakil ketua serikat buruh PKSP 92 Nusa menceritakan berawal Januari upah minimum kerja (UMK) tidak sesuai bahkan lebih kecil sampai 500 ribu rupiah dibawah UMK. Awal April beberapa pekerja gajinya mulai dicicil dengan satu bulan bisa empat kali.
“Pada pertengahan April kemarin kawan-kawan ada gajinya hanya dibayar setengah bulan saja. Nah bulan Mei bahkan tidak digaji semua, jadi sudah satu setengah bulan kita semua tidak digaji” ucap Adiesty pada panjimas, Kamis (9/6/2016).
Kasus yang lain yang melatari aksi yakni uang makan dihilangkan, iuran BPJS tidak dibayarkan. Adiesty bersama perwakilan karyawan telah melakukan mediasi dengan pihak perusahaan namun justru terkesan melawan dengan menghadirkan pengacara.
“Kita sudah ke Disnaker, ke DPRD juga, ke Kabupaten juga, namun hasilnya mentok. Terakhir kali malah perusahaan mengeluarkan stetment bahwa diliburkan dengan waktu tertentu mulai tanggal 2 Juni” ujarnya.
Adiesty berharap tuntutan karyawan diselesaikan sebelum bulan puasa, dalam aksinya, dirinya melarang pihak perusahaan mengakses keluar masuk barang. Dalam pantauan panjimas terlihat beberapa alat berat, bus dan truk dongkrok tidak beroperasi, hanya terlihat karyawan berkumpuk di pos keamanan dan sebagian duduk-duduk di tenda keprihatinan. [SY]