SUKOHARJO, (Panjimas.com) – Sebelum lahir Partai Komunis Indonesia (PKI) yang diikuti oleh banyak orang Jawa, sebenarnya jauh sebelumya telah lahir karya sastra yang memuat pesan agar orang Jawa menjauhi paham kiri yang anti tuhan itu.
Di antaranya ada dalam Serat Pepali Ki Ageng Selo. Demikian seperti disampaikan Drs. Abdullah Faishol, M.Hum dalam Seminar Bedah Tembang “Pepali Ki Ageng Selo” di kampus IAIN Surakarta, Senin (28/3/2016).
Dalam karya berbentuk tembang Dhandhanggula itu ditulis pada bait pertama, “Lan aja ngati ngiwa.” (Dan jangan cenderung ke kiri.)
Faishol memjelaskan, “Dalam agama. Faham kiri banyak ditujukan kepada partai komunis yang dianggap sebagai anti Tuhan.”
Ditambahkannya, bahwa makna lain dari ‘kiri’ adalah black magic atau para pesihir yang berupaya melenyapkan apa saja yang merintangi usahanya.
Kemudian oleh Dr. Islah Gusmian, dosen Tafsir Hadits IAIN Surakarta, bahwa Pepali Ki Ageng Sela juga menjadi peringatan bagi para penguasa waktu itu untuk tidak bertindak sewenang-wenang terhadap rakyatnya. [2]