CIANJUR, (Panjimas.com) – Daqu Agrotechno, salah satu unit usaha Yayasan Daarul Quran Nusantara, menggelar pelatihan budidaya jamur tiram (Pleurotus ostreatus) pada Sabtu-Ahad, 27-28 Februari lalu di kawasan Puncak, Jawa Barat.
Pelatihan yang diikuti 15 peserta terbatas itu berlangsung di markas Daqu Agrotechno di Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Di sini tersedia empat rumah jamur (kumbung) dengan kapasitas masing-masing 28.000 baglog (media tanam jamur), tempat pembiakan bibit jamur F0-F2, dan tempat penampungan jamur hasil panen.
Para peserta dari kalangan umum dan manajemen PT Huawei Jakarta itu didampingi oleh mentor Nanda Erlangga dan Ustadz Samsuddin. Mereka mendapat materi aspek spiritual pertanian dan pembibitan hingga pemasaran jamur tiram meliputi teori hingga praktek.
‘’Islam sangat menghargai pertanian. Bahkan andai kita mengalami detik-detik jelang kiamat dianjurkan menyempatkan diri untuk menanam,’’ tutur Ustadz Samsuddin mengutip sebuah hadits.
Doktor pertanian alumnus IPB itu menambahkan, dengan mengikuti pelatihan jamur ini, para peserta otomatis berkontribusi terhadap program pemuliaan Al Quran yang diselenggarakan Daarul Quran.
Sedang Erlangga memaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi pembudidayaan jamur tiram (oyster mushroom), media tanam, packing baglog, pembibitan, pembuatan kumbung, penanaman, perawatan, dan penanganan pasca panen serta peta dan potensi pasar jamur tiram.
Usai pelatihan selama dua hari itu, para peserta masih mendapat layanan berupa konsultasi gratis tentang budidaya jamur tiram selama tiga bulan. Konsultasi berlangsung secara privat maupun berjamaah melalui grup media sosial.
Manager proyek Daqu Agrotechno Nanda Erlangga menjelaskan, pelatihan ini merupakan salah satu program reguler lembaganya. ‘’Kami memang membatasi peserta pelatihan hanya 15 orang, agar efektif,’’ katanya.
Dari hasil evaluasi tertulis, para peserta pelatihan menyatakan puas. Menurut mereka, materi yang diberikan cukup lengkap, fasilitas memadai, dan pelatihan berkesan.
Di penghujung acara, peserta bisa membawa pulang jamur tiram segar yang dipanen sendiri dari kumbung. Mereka juga membawa baglog jamur untuk coba ditanami jamur di rumah masing-masing. [RN]