(Panjimas.com) – Beastudi Ekonomi Syariah (BES) merupakan salah satu program beasiswa kepakaran yang di bawah naungan Divisi Pendidikan Dompet Dhuafa. Program BES melakukan pembinaan kepada setiap penerima manfaat sesuai dengan kurikulum yang sudah dibuat dan diperuntukkan bagi setiap angkatan.
Pembinaan Persiapan Paskakampus yang disampaikan oleh Bapak Rivalino Shaffar (writer Career Compass) diperuntukkan bagi penerima manfaat BES angkatan 2014-2016 yang akan menyelesaikan masa studi Akademis dan masa program penerimaan Beasiswa. Pembinaan dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2016 bertempat di Pusat Sumber Belajar, Dompet Dhuafa, Parung. Pembinaan diharapkan agar para penerima manfaat bisa menemukan setiap potensi dalam diri mereka sehingga mereka bisa lebih percaya diri dan mempunyai dasar untuk melakukan pengembangan diri sehingga memiliki daya saing yang kuat sebagai modal aplikasi di dunia luar kampus.
Kita bisa bersaing di dunia paskakampus dengan 3 hal yaitu ilmu, kesehatan dan potensi kecerdasan yang ada dalam setiap personal. Beberapa penerima manfaat BES memiliki multiple intellegences. 9 orang dari 12 orang peserta pembinaan memiliki lebih dari 4 macam kecerdasan personal.
Kecerdasan personal terbagi menjadi 9 macam, yaitu :
Pertama, Kecerdasan Naturalistik
Kecerdasan yan difokuskan pada kepekaan terhadap alam dan lingkungan. Kecerdasan naturalistik biasa dimiliki oleh para pekerja sosial aktivis lingkungan, innovator dalam recycle trash, petualang, ahli biologi.
Kedua, Kecerdasan Musik
Kecerdasan dalam memahami sesuatu yang berkaitan dengan tinggi rendah nada. Kecerdasan ini membuat orang tersebut memiliki kelebihan dalam bernyanyi, atau dalam bidang seni lainnya yaitu profesi penyiar dan dalang.
Ketiga, Kecerdasan Logika Matematika
Personal yang memiliki kesenangan dalam pemecahan masalah dengan angka dan menikmati interaksinya. Kecerdasan logika matematika bermanfaat untuk profesi akuntan, ahli fisika, banker.
Keempat, Kecerdasan Eksistensial
Proses kepekaan yang menghubungkan antara keberadaan diri dengan alam semesta. Kemampuan atau kecerdasan ini seringkali ditemukan pada profesi penyiar, seniman, pembicara.
Kelima, Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan yang berkaitan dengan kemampuan dalam erinteraski sosial. Kemampuan tersebut biasa ditemukan pada profesi sales, politisi, guru, pekerja sosial.
Keenam, Kecerdasan Kinestetik
KJecerdasan berkaitan dengan gerak tubuh. Profesi penari dan atlit membutuhkan kecerdasan kinestetik.
Ketujuh, Kecerdasan Logika Bahasa
Kecerdasan mengolah kata dan bahasa. Biasa di temukan dalam profesi penulis, alih bahasa.
Kedelapan, Kecerdasan Intrapersonal
Kemampuan berkaitan dalam pemahaman diri. Kemampuan ini dapat mendukung profesi Psikolog.
Kesembilan,. Kecerdasan Spasial
Kemampuan dalam menuangkan sesuatu dalam bentuk gambar dan citra visual. Profesi yang didukung oleh kemampuan spasial adalah web designer, fotografer, arsitek.
(sumber : Howard Gardner book “Multiple Intellegences”)
Cara kita dalam memahami dan menguasai keterampilan adalah dengan mempelajarinya. Keterampilan dan kecerdasan akan lebih membantu dengan kemampuan kita dalam melihat peluang. Menutupi kekurangan atau keterbatasan orang lain bisa menjadi peluang bagi kita dalam memberikan manfaat dari kelebihan yang kita punya. Kebermanfaatan terhadap orang lain bisa membuat kita menjadi besar. Kemampuan yang paling rare dimiliki orang dan membuat seseorang menjadi lebih sukses dari sebelumnya adalah learning agility. Kemampuan untuk selalu bangkit ketika mengalami keterpurukan atau penolakkan dari dunia sekitar yang diharapkan untuk mendukung ide dan kemampuan kita. Maka jelilah dalam melihat peluang yang bisa kita manfaatkan dengan memberikan apa yang sudah kita kenali sebagai potensi kita.
Penulis, Riska Aulia
Koordinator Program Beastudi Ekonomi Syariah