YOGYAKARTA, (Panjimas.com) – Hari masih pagi, Masjid Jogokariyan Yogyakarta, Selasa, (8/12) dipadati ratusan remaja berseragam batik. Mereka siswa SMKN 3 Magelang yang sedang melaksanakan kegiatan studi lapangan untuk mata pelajaran PAI.
Masjid Jogokariyan menjadi pilihan objek belajar bukan tanpa alasan. Menurut kepala sekolah, Mila Yustiana, pihaknya memilih masjid tersebut karena memiliki keunikan. Mulai dari namanya yang mengambil nama kampung setempat, hingga menejemen pengelolaan masjid yang selangkah lebih maju dari masjid-masjid kebanyakan. Terutama keuangannya yang bisa memberdayakan perekonomian masyarakat sekitar.
Dalam kegiatan yang hanya berlangsung sekitar satu jam tersebut, 350-an siswa dari 10 kelas dan 20 guru pendamping, dapat mengenal cukup gamblang tentang Masjid Jogokariyan. Ust. Suhariyanto selaku petugas Biro Pelatihan dan Pengembangan Masjid Jogokariyan memaparkan panjang lebar profil masjid mulai dari sejarah sampai menejemen pengelolaannya. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan mengaji Al-Qur’an bersama yang dibimbing oleh Ust. Muhrozi selaku guru PAI.
Eksprsi ceria penuh semangat nampak dari wajah para siswa dan guru. Salah satu siswi kelas X Perhotelan 2, Alisya, mengaku senang dengan kegiatan tersebut. Ia ingin bisa menerapkan pengetahuan barunya kelak di daerahnya. Senada dengan itu, Ust. Suhariyanto berharap, ketika di kemudian hari para siswa mendapat amanah sebagai takmir masjid, mereka bisa mengelola dengan sebaik-baiknya.
Rombongan berangkat dari Magelang pukul 07.00 WIB dengan 8 bus, sampai lokasi pukul 09.00 WIB, dan acara diakhiri pada pukul 10.00 WIB dengan lancar dan tertib.