JAKARTA, (Panjimas.com) – Issu terorisme yang terjadi di kota Paris sedang marak diperbincangkan di berbagai media massa. Kontras dengan hal tersebut, wasekjend bidang sosial politik Himpunan Mahasiswa Islam, Herri Mauliza mengungkapkan bahwa ada banyak masalah yang perlu diperhatikan di negeri ini ketimbang di belahan dunia lainnya. Menurutnya Indonesia sedang tidak baik-baik saja.
“Masalah di kota Paris bukan berarti kita abaikan, sebab itu masalah kemanusiaan. Tetapi kita sebagai pemuda Indonesia harus berpikir juga tentang Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja ini.” Tutur Herri, di Jakarta Rabu (18/11/2015).
Pemuda yang Akrab disapa Ori ini mengatakan bahwa permasalahan di Indonesia bukan permasalahan yang sepele. Dirinya menyebutkan misalnya Kebakaran hutan, pemerataan pendidikan, kesehatan, hingga kesejahteraan masyarakat.
“Negeri yang kita cintai ini sudah jatuh berkali-kali di lubang yang sama. Kebakaran hutan misalnya, kejadian ini sudah berulang setiap tahun. Bahkan sudah 18 kali kita mengalaminya, mengapa kita biarkan terjadi berkali-kali” tandasnya.
Menurut Ori, Kebakaran hutan yang terjadi setiap tahun sejak tahun 1997 ini belum juga ditemukan solusi yang tepat dalam penangannya.
“kebakaran hutan ini juga sudah menelan korban jiwa yang tidak terhitung jumlahnya. Tahun ini saja setidaknya 500.000 jiwa menderita ISPA akibat kabut asap dari kebakaran hutan. Itu baru di Sumatera, belum yang di Kalimantan” terang Herri dengan nada penyesaln.
Data BNPB mencatat ada 503.874 jiwa yang menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di 6 provinsi di sumatera sejak 1 Juli-23 Oktober 2015. Herri mengungkapkan masalah yang terjadi di Indonesia belakangan ini perlu perhatian serius, utamanya dari anak muda yang merupakan generasi penerus bangsa ini.
“Jika kita ikuti perkembangan berita, Indonesia ini tidak baik-baik saja. Kejahatan terjadi di mana-mana, sehingga keamanan kita dalam beraktifitas pun rasa-rasanya butuh ekstra hati-hati. Belum lagi kita tengok kesejahteraan masyarakat kita, petani yang gagal panen, harga bahan pokok yang masih dikontrol para mafia pangan, pendidikan yang timpang dan masalah lainnya.” Terang Herri.
Herri mengajak anak muda bangsa ini untuk bergerak bersama, bersinergi dalam memikirkan nasib bangsa. Di pundak pemuda lah ditumpukan Nasib bangsa Indonesia kelak.
“Negeri ini sangat butuh pemuda yang rela mewakafkan dirinya untuk berpikir dan bertindak mewujudkan Indonesia yang adil dan beradab, Indonesia yang demokratis, dan Indonesia yang makmur. Jalan yang harus ditempuh adalah meningkatkan kualitas spiritual dan intelektual generasi hari ini.” Tutupnya.