BOGOR, (Panjimas.com) – Pendidikan Islam menempati peran penting bagi umat Muslim di muka bumi ini, karena menjadi pondasi nilai-nilai dan arah tujuan kehidupan dalam menimba ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlandaskan al Quran dan sunnah.
“Dalam perkembangannya di masa kini terutama dalam era globalisasi tentunya pendidikan Islam semua jenjang pendidikan di negeri ini harus siap menghadapi MasyarakatEkonomi ASEAN (MEA). Jika tidak, maka umat Muslim akan terisolir dan ketinggalan zaman” demikian dituturkan Rektor Universitas Ibn Kholdun Bogor, Dr. Ending Bahruddin, M.Ag.
Dijelaskan Ending, pendidikan yang diselenggarakan oleh umat manusia selalu disandarkan pada falsafah yang dianut oleh masyarakat manusia bersangkutan, karena setiap masyarakat mempunyai falsafah dan pandangan hidupnya sendiri. Pandangan hidup masyaraka titulah yang member arah kemana pendidikan akan menuju dan bagaimana cara memindahkan nilai-nilai tersebut. Pandangan hidup pulalah yang menentukan tujuan pendidikan suatu masyarakat.
Untuk menghadapi persaingan bebas dalam MEA tersebut Universitas Ibn Kholdun (UIKA) Bogor akan menggelar The International Islamic Education Seminar (IIES) dengan tema “Pendidikan Islam menghadapi MEA: Peluang danTantangan”.
Seminar ini akan mengundang para pakar dari negara-negara ASEAN dengan harapan dapat memberikan pencerahan mengenai masalah dan menghadapi tantangan dalam mengahadapi MEA.
Kegiatan Internasional tersebut digelar pada 10 – 11 November 2015 di Aula Prof. Abdullah Siddiq kampus UIKA Bogor. Seminar yang akan dibuka oleh Menristek ini rencananya menghadirkan pembicara Prof. Dr. K.H. Didin Hafidhuddin, M.S (Dekan Pascasarjana UIKA Bogor), Prof. Dr. H. Amtsal Bahtiar, M.A (Direktur Pendidikan Tinggi Islam), Prof. Dr. Rosnani Hashim (IIIT, Malaysia), Adian Husaini, Ph.D (UIKA, Indonesia), Bahrul Hayat, P.hD (DEPDIKNAS RI, Indonesia), Prof. Ismail Lutfi (Universitas Fatoni, Thailand), Abdullah Othman, M.A (Az Zuhri, Singapore), Dr. Rasyid Ar-Rajjal (Mesir)
Menurut Ketua Panitia IIES 2015, M. Dahlan, tujuan digelar seminar internasional nanti adalah menyiapkan sumber daya Muslim dalam menghadapi MEA melalui pengelolaan kelembagaan pendidikan Islam secara profesional. “Topik yang akan dibahas pada seminar tersebut sangat luas, baik secara filosofis dan konsep pendidikan Islam, sejarah pendidikan di Negara masing-masing, kurikulum, manajemen dan pembiayaan, bagaimana cara memasarkan (marketing) pendidikan Islam, bagaimana peluang dan tantangan alumni pendidikan Islam”, jelas Dahlan, Kamis (22/10) melalui releasenya yang dirimkan ke redaksi.
Ditambahkan Dahlan, seminar ini terbuka untuk umum, namun sasaran khusus antara lain pengelola lembaga pendidikan Islam, aparatur pemerintah serta dosen dan mahasiswa baik dalam maupun luar negeri. Bagi yang berminat mengikuti seminar bisa menghubungi panitia di kampus UIKA Bogor.