SURABAYA, (Panjimas.com) – Gadget berkembang cukup pesat. Jarang dijumpai remaja yang tidak memilikinya. Keberadaannya menjadikan laju informasi semakin cepat dan mudah. Apa yang terjadi di satu belahan dunia, dengan segera menyebar pada belahan dunia lainnya. Selain membawa pesan positif, laju informasi juga membawa pesan-pesan negatif. Tentunya berdampak signifikan terhadap tren kehidupan para remaja.
Bila jaman dulu orang berpacaran di pojok-pojok kantin, diterminal, diruang-ruang kelas. Maka hari ini teknologi memfasilitasi lebih dari pada itu. Dengan kecanggihan teknologi pacaran dapat dilakukan dengan gadget. Tidak jarang aksi pornografi dan pornoaksi dilakukan melalui gadget, yang selanjutnya diteruskan dengan kopdar (kopi darat).
Kak Syaf, penulis Buku Pacarmu Belum Tentu Jodohmu, dalam kesempatan training motivasi dan bedah buku mengungkapkan bahwa pacaran dikalangan remaja sudah semakin mengkhawatirkan. Dengan berbagai akses informasi dan tontonan yang mengajarkan pergaulan bebas, membuat remaja semakin sedikit menemukan teladan yang baik dalam hidupnya.
“Tugas perkembangan remaja yang tidak selesai, diperparah dengan perkembangan teknologi informasi yang luar biasa. Gadget dan internet menjadi salah satu media transfer pengaruh buruk bagi remaja, seperti pornografi. Bisa dibayangkan, tugas perkembangan yang tidak selesai diperparah dengan pengaruh buruk teknologi informasi. Maka, penting memahamkan kepada remaja tentang menggunakan teknologi informasi dengan benar”.
“Banyak remaja yang pacaran modalnya nafsu. Mereka tidak paham risiko dari hubungan seks bebas. Salah satunya tertular penyakit kelamin. Maka, kalau sudah terbutakan oleh nafsu, risiko menjadi disepelekan. Namun, menurut saya, filter atau benteng yang paling kuat untuk menghindarkan remaja dari bahaya penyakit kelamin adalah value dalam diri. Value ini akan menjadi filter semua aktifitasnya”, tegas kak Syaf dalam releasenya yang dikirimkan ke redaksi panjimas.com Jumat (9/10/2015).
“Pacaran di kalangan remaja saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Bagi remaja sekarang, nggak disebut pacaran jika nggak pelukkan, ciuman, petting sampai intercourse. Sudah banyak data mengungkap perilaku pacaran remaja yang sangat mengkhawatirkan”, tambahnya.
Pria kelahiran Banten yang memiliki nama asli Muhammad Syafie El Bantanie ini juga mengungkapkan bahwa banyak remaja yang berkonsultasi kepadanya berkenaan dengan kehidupan mereka, dan sebagian besar tentang masalah pacaran.
Curhatan-curhatan para remaja itulah yang mengilhami terbitnya Buku Pacarmu Belum Tentu Jodohmu. Bahan Training Motivasi Dan Bedah Buku yang saat ini Jumat (9/10/2015) diadakan di Aula SMK Farmasi, Surabaya.
Selain memberikan Training Motivasi, Kak Syaf juga menyediakan pesantren konsultasi gratis setelah kegiatan berlangsung. Sehingga kapan saja mereka dapat berkonsultasi tentang berbagai permasalahan hidup yang sedang mereka hadapi, terlebih masalah pacaran.
Acara ini dimulai pukul 13.00 WIB dan berakhir pukul 16.00 WIB, diikuti oleh ratusan pelajar. Terlaksana berkat kerjasama antara Komunitas Sahabat Remaja dengan SMK Farmasi, Surabaya.