SOLO, (Panjimas.com) – Ekonomi kapitalis yang menghasilkan sistem ribawi dan ketergantungan penggunaan dollar merupakan sala satu faktor yang menyebabkan persoalan krisis ekonomi yang terjadi saat ini.
Tema itulah yang menjadi pembahasan diacara Diskusi Terbatas Krisis Ekonomi dan Konferensi Pers yang diselenggarakan oleh Muslimah HTI DPD II Kota Surakarta Ahad, (20/9) di Hotel Azizah.
Akibat dari sistem tersebut harga pangan menjadi melambung. Tak hanya itu nilai tukar rupiah juga menjadi terpuruk. Akhirnya banyak perusahaan terpaksa merumahkan karyawannya karena tak kuat menanggung beban tersebut.
Dengan adanya krisis ekonomi menjadi pemicu munculnya angka kriminalitas, sehingga saat ini orang begitu mudah melakukan kejahatan karena tak tahan dengan kondisi ekonomi yang menjerit. Rakyat kecil yang tak tahu apa-apa menjadi imbasnya dari semua itu.
“Tak ada solusi lain selain harus merubah sistem yang ada di negeri ini yaitu dengan sistem ekonomomi Islam. Sebab sistem ekonomi Islam memiliki keunggulan komparatif karena membangun fundamental ekonomi dengan menggiatkan sektor riil dan tidak berbasis ribawi.” Ujar Nawang Ratri selaku ketua Muslimah HTI DPD II kepada wartawan.
Islam juga menggunakan mata uang dinar dirham berbasis emas perak yang diakui stabilitasnya dan menghentikan sistem mata uang kertas tanpa backup yang berpotensi inflasi. Penerapan ekonomi Islam akan menghasilkan ekonomi stabil tumbuh secara hakiki dan berpengaruh riil pada taraf hidup masyarakat.