WONOGIRI, (Panjimas.com) – Ini Sikap DMI Wonogiri Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Wonogiri mengecam mengecam aksi pembakaran di Tolikara, Papua. Yang dilakukan jemaat Gereja Injil Di Indonesia (GIDI) Tolikara.
Ustadz Abdullah Rabbani Ketua DMI Kabupaten Wonogiri, menyayangkan dan turut mengecam aksi pembakaran masjid itu. Ia menilai pembakaran masjid yang dilakukan kelompok ekstrimis GIDI layak disebut sebagai tindakan terorisme. Terlebih aksi itu dilakukan saat Imam Sholat ‘Idul Fitri mengumandangkan takbir pertama.
“GIDI telah layak disebut sebagai teroris dan GIDI layak dibubarkan” ujarnya. Jumat (31/7). Seperti dilansir fujamas.
Terlebih telah muncul larangan perayaan idul fitri pada tanggal 17 juli 2015 dari Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) No : 90/SP/GIDI-WT/VII/2015 yang ditembuskan ke Bupati, Ketua DPRD, Kapolres dan Kodim Tolitora tertanggal 11 Juli 2015 yang ditandatangani Ketua GIDI Tolitora Pdt. Nayus Wenea, S.Th dan Sekretaris Marthen Jingga, S.Th; MA.
Tak cukup disitu AR juga menyayangkan pernyataan Ketua DMI Pusat, Jusuf Kalla yang mengatakan akar persoalan pembakaran lantaran penggunaan speaker. Statmen itu dinilainya justru memperkeruh keadaan. Ia menuntut Jusuf Kalla memita maaf atas pernyataan tersebut. “Sebagai pimpinan DMI Pusat seharusnya bisa arif melihat persoalan. JK harus minta maaf kepada ummat Islam atas statment tersebut,” tandasnya.