SOLO (Panjimas.NET) – Keputusan Kemenkominfo yang memblokir 19 situs media Islam secara sepihak atas permintaan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) secara sepihak terus menuai kritik dan protes karena merupakan tidakan yang sewenang-wenang.
Namun ternyata ada yang menganggap bahwa pembredelan media Islam tersebut bisa menjadi perekat umat dan tokoh Islam. Apa saja hikmah yang bisa diambil oleh umat Islam dari aksi “radikal” pemerintah tersebut? Berikut ini tanggapan dari penggiat dakwah remaja, ustadz Burhan Shadiq yang diunggah dalam status akun Facebook (FB) pribadinya, @Burhan Shadiq Dua pada 3 April 2015 :
Dengan diblokir situs umat islam, maka para pegiat dakwah dunia maya semakin saling kenal dan saling bantu. Perasaan senasib akan membuat mereka lebih solid. SDM antar kelompok islam bisa lebih bersinergi dan kerjasama. Ustadz-ustadz yang selama ini berjuang di menara mercu suar mereka, lebih bisa ketemu dengan satu dan yang lainnya. Semangat perlawanan muncul kembali, dan ini adalah sebuah berkah dari Allah.
Jurang pemisah ahlu sunnah dan Syi’ah juga semakin kentara. Mereka yang Syi’ah sudah mulai bermunculan. Tinggal dipetakan mereka dimana dan harus diapakan. Pola-pola dakwah dan perlawanan tetap harus dikemas dengan baik. Menentukan mana agresif massive dan mana yang taktis akan menjadi PR para ulama dan umara di kalangan kaum muslimin.
Soal Jokowi? Kebijakannya memang banyak yang engga pro rakyat. BBM naik, Elpiji naik, tiket kereta naik, hampir semua biaya naik. Hanya gaji kita kita saja yang belum naik. [GA]