YOGYAKARTA (Panjimas.com) – Laznas BSM (Bank Syariah Mandiri) bersama Forum Komunikasi Daerah Taman Anak Sejahtera (FKD TAS) telah menandatangani perjanjian kerjasama terkait Penyaluran program Warung Balita Sehat (WBS) di Karangmojo, Gunung Kidul, Yogyakarta (Jogja).
Selain menyelenggarakan program WBS, Laznas BSM juga menggelar kegiatan pengobatan gratis dan pembangunan mandi, cuci, dan kakus (MCK).
Direktur Utama (Dirut) Laznas BSM, Kiagus M Tohir mengatakan, kegiatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup warga Gunung Kidul.
“Program ini sangat baik untuk dilakukan secara berkala, sehingga bisa meringankan beban hidup masyarakat yang saat ini tengah dihimpit tekanan ekonomi,” kata Kiagus di halaman Panti Asuhan (PA) An Nur Srimpi Karangmojo, Gunung Kidul, Yogyakarta, pada Rabu (25/3/2015).
Direktur Rehabilitasi Sosial dari Kementerian Sosial (Kemensos) Edi Suharto menjelaskan, bantuan ini targetnya adalah anak-anak terlantar dari keluarga miskin yang mengalami kurang perhatian dikarenakan kemiskinan. “Oleh karena itu Kementerian Sosial tidak bekerja sendiri, termasuk dengan NGO, CSR,” ucap Edi.
Sambung Edi, bantuan sosial penanganan kemiskinan tidak lagi bisa hanya dilakukan bantuan sosial sesaat, tapi harus lewat pemberdayaan dan pemenuhan hak.
“Karena dimensi kemiskinan begitu luas termasuk pencegahan dari kemiskinan. Jadi dengan anak mendapatkan akta kelahiran, ini juga mencegah anak dari kemiskinan karena dengan akta itu anak akan memiliki akses ke pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Gunung Kidul, Badingah mengatakan bahwa kemiskinan di Gunung Kidul masih tinggi. Namun demikian, masyarakatnya tentram. Mayoritas mata pencaharian masyarakat Gunung Kidul adalah bertani.
Badingah menuturkan, masalah MCK juga menjadi perhatian bagi warga Gunung Kidul, sebab banyak sekali masyarakat yang pada saat ini masih memakai “WC Cemplung”.
“Masyarakat masih memakai WC Cemplung jadi belum memakai kloset. Mohon perhatian dari Kemensos, Laznas BSM agar nanti masyarakat Gunung Kidul ini tidak lagi buang air besar sembarangan,” harap Badingah.
Dalam kegiatan ini dilakukan peresmian pembangunan MCK bekerjasama dengan Laznas BSM, FKD TAS, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), PA An Nur dan Kemensos. Total biaya dari sejumlah kegiatan sosial yang diadakan tersebut sebesar Rp 400 juta.
Acara ini dihadiri oleh Direktur Rehabilitasi Sosial Kemensos Edi Suharto, Bupati Gunungkidul Badingah, Dirut Laznas BSM Kiagus M Tohir, Manager BSM Yogyakarta Sukma Dwie Priardi, Kepala Dinas Sosial DIY Untung Suharyadi, Ketua PA Wonosari M Nasir, dan seluruh warga sekitar PA An Nur Srimpi Karangmojo. [GA/snews]