(Panjimas.com)- Markaz Media Ibnu Taimiyah mempublikasikan sebuah tulisan berharga seputar Syi’ah dengan judul yang telah diterjemah berbahasa Indonesia ‘Syi’ah, Dahulu dipenuhi dengan Pengkhianatan yang Memalukan Dan Hari Ini Tenggelam Dalam Darah–Darah Yang Disucikan’. Ditulis oleh Al Akh Mujahid Manshur dan dialih bahasakan oleh Yayasan Al Himmah Media Informatikan, Voice of Al Busyro Islamic Forum.
‘Syi’ah, Dahulu dipenuhi dengan Pengkhianatan yang Memalukan Dan Hari Ini Tenggelam Dalam Darah–Darah Yang Disucikan’
Ditulis Oleh:
Mujahid Manshur
-Hafidzahullah-
Divisi Study dan pengkajian
Markaz Ibnu Taimiyyah media dan informasi
Yayasan Al-Himmah Produksi Informatika
Voice of Al-Busyro Islamic Forum
Segala puji bagi Allah, Rabb segala sesuatu yang pemula dan yang akhir, yang menolong para mujahidin dan memuliakan orang-orang mukmin, yang menerangkan kepada kita kenifaqan orang-orang munafiq dan yang telah menjelaskan bermacam jenis manusia, Dia menurunkan kitabNya sebagai petunjuk dan tanda-tanda bagi orang yang memiliki mata hati. Shalawat dan salam kepada nabi pilihan,kepada para sahabatnya yang mulia lagi terpilih, kepada keluarganya yang suci lagi termuliakan, dan kepada siapa saja yang mengikuti jejak mereka dan meneladani para muhajirin dan anshar. Amma ba’du:
Di tengah pengetahuan mengenai tabi’at-tabi’at manusia, kita dapati bahwa siapa saja yang tidak mengakui sebuah agama, tidak mendisiplinkan dirinya dengan akhlaq mulia, akal yang bijaksana dan tidak mengikatnya: maka mau tidak mau ia akan berjalan dalam fitnah di antara manusia, akan menjadi bagian dari orang-orang dholim yang berbuat kejahatan, dan akan terbiasa dengan kehinaan untuk sampai kepada tujuan-tujuan yang kotor sebagai sebuah bentuk keuntungan yang disela dari orang-orang yang lalai. Dia akan terus menerus dengan berbagai kebohongan dan racun yang semakin tampak, menipu kebanyakan dari orang-orang jahil. Maka beredarlah kepalsuan atas orang-orang yang tidak mengetahui hakikatnya, dan dengan keindahannya ia memperdayai siapa saja yang tidak cerdik perhitungannya, dan terseret di belakangnya, siapa saja yang tidak faham akan hakikatpermusuhannya.
Maka bagi setiap pembuat fitnah menjadi bagian atas apa yang telah disampaikannya, begitu pula untuk setiap penghianat tanggungan atas apa yang dikatakannya. Dan apabila kita hadirkan kembali sejarah ummat-ummat terdahulu dan negeri-negeri yang telah hancur maka sejarah tersebut tidak akan melewatkan episode-episode penuh pertempuran, onak duri melintang yang melemahkan serta peperangan-peperangan yang meluluh lantahkan. Dan setelah itu pasti segera kita dapati sungguh dibelakang itu semua berdiri sebuah golongan yang mana telah disebutkan tentang golongan tersebut sebelumnya.
Untuk permisalan: sesungguhnya Saba’iyyah merupakan sebuah firqoh pertama dalam perkembangan firqoh-firqoh Rofidhoh (Syi’ah) adalah para pengikut Abdullah bin Saba’ seorang Yahudi yang mana mereka telah dibakar oleh ‘Aly –radhiyallahu ‘anhu- (sebagai bentuk hukuman –pent). Mereka merupakan faktor langsung carut marutnya pasukan-pasukan Sahabat pada peperangan Shiffin, ketika kedua belah kubu bangkit menuju pertempuran, dan berkecamuklah perlawanan antara kedua belah kubu tersebut.
Dan seperti itulah kebiasaan ahli nifaq dan para pembuat perselisihan, mereka mempropagandakan perpecahan dan permusuhan diantara barisan kaum muslimin, menghembuskan konflik-konflik yang sebenarnya mempunyai kemungkinan terpecahkan dan terselesaikan apabila urusan tersebut bebas dari propaganda. Dan melencengnya mereka dalam permasalahan neraka adalah salah satu pemasalahan dari banyak permasalahan, dan yang disayangkan dari keadaan sebagaian kaum muslimin berkenaan dengan perihal ta’amul (pergaulan) dengan mereka (Syi’ah) adalah sebagaimana yang Allah Ta’ala firmankan : “Wa fiikum sammaa’uuna lahum” (“dan diantara kalian terdapat orang-orang yang sangat suka mendengarkan perkataan mereka”).
Dan ketika kita melihat bahwa Syi’ah Rofhidhoh – atas mereka dari Allah apa yang sepantasnya, dan semoga Allah mencukupkan kaum muslimin dari keburukan mereka mereka itu telah diserapkan dengan sifat-sifat tersebut dalam hati mereka sebagaimana diserapkan kedalam hati bani isroil kesenangan menyembah berhala anak sapi, oleh karena itu mereka dulu merupakan semboyan bagi setiap fitnah dan tanda bagi setiap musibah, sebagaimana keadaan mereka yang merajalela di muka bumi berbuat kerusakan, berusaha menumpas para laki-laki, perempuan, dan anak-anak, serta bangkit punya andil membantu orang-orang kafir dalam penjajahan negeri-negeri islam. Mereka sama sekali bukan orang-orang yang terhadap sebuah agama merendahkan diri tunduk atas kesakralan dan pengaruhnya, begitu pula tidak memiliki sebuah akhlaq yang mana mereka berkomitmen dengan tuntutan-tuntutannya, juga akal yang yang bisa mengikat mereka dengan ikatan yang baik.
Dan mereka itu sebagaimana yang dikatakan Syaikhul Islam ibnu Taimiyyah –rahimahullahu- : “Sesungguhnya pokok setiap fitnah yang menimpa adalah Syi’ah, dan siapa saja yang berhimpun kepada mereka, dan sungguh kebanyakan dari pedang-pedang yang terhunus kepada islam itu berasal dari pihak mereka, dan dengan merekalah orang-orang zindiq berkedok” (Minhajul muslim 3/234).
Maka penilaian terhadap keadaan kaum muslimin pada zaman ini, membenarkan keabsahan kalimat tersebut, bahwa sungguh jika bukan karena Negara Syi’ah Majusiah Iran, maka Afghanistan dan Iraq tidak akan terjajah secara mudah, sebagaimana statement Abthahi, wakil ketua Negara Iran untuk urusan perundang-undangan dan parlement: “ Kalaulah bukan karena kerjasama Iran, maka Kabul dan Baghdad tidak mungkin jatuh dengan begitu mudahnya” .
Dan perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah masihlah menjadi petunjuk yang tak terbantahkan untuk menghukumi tindakan Syi’ah dan kerjasama mereka dengan orang-orang kuffar dalam merongrong kaum muslimin, yaitu ketika Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah –rahimahullahu- berkata: “Dan begitulah apabila terbentuk sebuah negara yang mengekor terhadap Yahudi dari Negara Iraq itu sendiri dan selainnya, maka kaum rofidhoh menjadi golongan terbesar dari para antek-antek penolong yahudi, dan mereka selalu melindungi orang – orang kuffar dari para musyrikin Yahudi dan Nasrani serta membantu mereka atas pembunuhan kaum muslimin, berikutpermusuhan terhadap mereka.”. (Minhajus-sunnah 3/378).
Maka ini adalah apa yang telah kita saksikan dan dan sedang kita lihat hari ini, bagaimana Syi’ah mempunyai peran utama dalam perang salib terhadap kaum muslimin di Afghanistan dan Iraq. Dan mereka adalah sebaik-baik pembantu bagi mereka, mata-mata yang selalu siap menyerahkan informasi-informasi tentang kaum muslimin, dan pasukan-pasukan yang memerangi para muwahhidin, maka sebagaimana pernyataan Syaikhul Islam “Rofidhohmenjadi golongan terbesar dari para antek-antek yahudi” dan itu telah tercapai!.
Dan sesungguhnya sejarah ummat penuh dengan penghianatan-penghianatan Syi’ah terhadap ummat islam, bahkan menghianati mereka yang diberi kefanatikan cinta dan loyalitas oleh golongan tersebut. Mereka telah menghianati ahlu bait, diantara mereka adalah ‘Aly bin Abi Thalib, Hasan dan Husain –radhiyallahu ‘anhum- dan merendahkan kedudukan mereka melalui rentengan penghianatan maupun sebagian kecil penghianatan saja. Namun kita akan berisyarat tentang hal tersebut sekedar isyarat saja sampai nampak dengan sendirinya bagi pembaca sejauh mana kadar permusuhan mereka terhadap ummat islam pada umumnya, dan ahlussunnah pada khususnya.
Maka mereka melakukan penelantaran, sebagai awalnya penelantaran terhadap Ali bin Abi Thalib dan kedua putranya Hasan dan Husain –radhiyallahu ‘anhum- dan tidak bangkit mengulurkan pertolongan terhadap mereka, sehingga Abdullah bin Ziad – bagi dia apa yang sepantasnya dari Allah- berhasil membunuh Husain bin Ali dan menjadikan penggalan kepala beliau sebagai bahan sendau gurau. Kemudian berlanjut secara kesinambungan penghianatan mereka terhadap ummat islam pada hitungan hari-hari selanjutnya dan tahun-tahun berikutnya hingga hari ini. Contoh dari hal tersebut adalah penghianatan seorang menteri yang syi’ah Ali bin Yaqthin pada masa kekhilafahan Harun Ar-rasyid, yang mana ia melakukan perobohan atap penjara yang dibawahnya berkumpul kepala orang-orang Majusi, dan disitu juga terdapat orang-orang ahlussunnah, dan mereka berjumlah sekitar 500 orang laki-laki.Yang termasuk contoh juga adalah penghianatan-penghianatan Daulah Fatimiyyah yang syi’ah, dan segala apa yang mereka loyalkan bagi bangsa Eropa dalam penjajahan kaum muslimin, dan kerjasama dengan mereka dalam pemberangusan dan pembunuhan kaum muwahhidin.
Kemudian masih terdapat contoh juga, yakni penghianatan kaum Syi’ah Qaramithah yang telah mencuri Hajar Aswad dari Ka’bah dan melarikannya ke negri mereka, juga pembunuhan yang mereka lakukan terhadap jama’ah haji Baitullah Haram pada tahun 294 Hijriah dan pencurian barang-barang bawaan dan kepunyaan para jama’ah tersebut. Begitu pula pada tahun 312 Hijriah yang mana mereka membunuh mentri Ibnu Al-farrat Al-Qaramity yang sedang berhaji di Makkah, dan mereka juga mebunuh orang-orang muslim di Baghdad dan lengkap sudah penghancuran mimbar-mimbar di masjid-masjid jami’ yang ada di sana dan penghangusan ruang-ruang utama dalam masjid-masjid tersebut. Dan sejarah al-Qaramithah (Syi’ah) penuh berlumuran dengan darah-darah kaum muslimin. Sejarahpun telah mencatat hitamnya perbuatan-perbuatan mereka dengan permisalan penuh kehinaan dan aib, serta laknat yang berpindah dari lisan-lisan para pengambil pelajaran kabar-kabar kaum terdahulu.
Dan termasuk dari penghianatan tersebut juga adalah penghianatan kaum syi’ah al-bawahiyyin, penisbatan kepada kata (bawaih) yang bertindak menguasai kekhilafahan Bani Abbasiyyah dan usaha pelemahannya sampai memungkinkan bagi Romawi untuk masuk ke negeri-negeri islam dan merajalela disana berbuat kerusakan. Dan dari contohnya juga adalah penghianatan seorang mentri yang syi’ah Ibnu ‘Alqomi dan Ibnu Dinihi Nashiruddin At-thusi, yang mana Hulaghu Khan menjadikannya mentri pendamping. Kemudian penghianatan mereka berdua ini mengokohkan masuknya pasukan Tattar di Negri Baghdag, Negri kekhilafahan, dan setelah itu mereka merajalela di bumi berbuat kerusakan. Mereka menghancurkan kota-kota dan membunuhi para hamba yang sholih, sampai perkiraan jumlah korban terbunuh mencapai satu juta delapan ratus ribu korban, dan cukup bagi kita pertolongan Allah dan Dia adalah sebaik-baik penolong. Dan saat pasukan Tattar memasuki Damaskus untuk meluluhlantakkannya, mereka bangkit melantik seorang syi’ah -yang celaka- untuk mmbawahi banyak dari wilayah-wilayah dengan kekuasaan hukum dan peraturan mereka. Hal ini menunjukkan hakikat tujuan dari keamiran Syi’ah dengan Tattar atas kaum muslimin. Atas mereka dari Allah apa yang sepantasnya.
Dan yang termasuk juga adalah penghianatan oknum-oknum penerus Daulah Fatimiyyah yang telah runtuh setelah kejatuhannya ditangan Solahuddin Al-ayubi, yang mana Eropa telah menulis surat kepadanya ketika turun di Negara Sicilia pada tapal batas Iskandariah, dan kaum muslimin menjadi disibukkan untuk memerangi mereka sampai berhasil mengusir dan mengalahkan. Dan itu merupakan faktor yang membuat Sholahuddin mengakhirkan diri untuk memasuki negeri-negeri Syam dan juga pembebasan Baitul Maqdis. Kemudian juga penghianatan mereka terhadap Daulah Salajiqoh yang mana Basasiry, seorang rafidhoh masuk ke kota Baghdad bersama pasukan-pasukannya dan memperlakukan para Ahlussunnah disana dengan berbagai macam perlakuan buruk. Kemudian mereka memerangi Salajiqoh di Negeri Syam, dan hal tersebut melemahkan negeri-negeri Syam di hadapan ekspedisi perang salib yang mana Rofidhoh sengaja mengirimnya ke negeri-negeri tersebut secara besar-besaran dengan tujuan kerjasama untuk menghabisi Salajiqoh di Negri Syam, kemudian setelah itu negeri-negeri Syam satu sama lain saling terpecah.
Dan ketika Salajiqoh disibukan memerangi pasukan Salib, Kaum Rofidhoh bangkit mengepung Baitul Maqdis -yang sebelumnya dalam kekuasaan Salajiqoh- dan melemparkan empatpuluh manjaniq hingga sang komandan roboh, kemudian mereka berhamburan meluluhlantakkannya. Sungguh mereka mempunyai andil besar pada masa-masa setelah itu dalam penjatuhan Baitul Maqdis kedalam genggaman pasukan salib.
Dan dengan hal diatas telah cukup penyebutan tentang beberapa penghianatan-penghianatan Syi’ah yang mana apabila kita mendalami pembahasan hanya pada masalah tersebut berdasarkan bukti sejarah-sejarah dan peristiwa, maka tentu akan menjadi satu jilid tebal pembahasan.
Dan telah terdapat banyak tulisan-tulisan yang membahas tentang penghianatan-penghianatan tersebut, maka silahkan anda kembali menelaahnya. Sedangkan pada hari ini penghianatan-penghianatan mereka tidak tersembunyi lagi, dikomandoi Daulah Majusiah Iran. Berikut berterus terangnya salah satu penanggung jawab mereka yang mengakatan : “ Kalaulah bukan karena kerjasama Iran, maka Kabul dan Baghdad tidak mungkin jatuh dengan begitu mudahnya”.
Dan ini adalah penghianatan yang terang-terangan terhadap ummat islam dalam membantu para ahli salib untuk memerangi ummat Qur’an. Dan mereka adalah faktor berkuasanya negara-negara kafir terhadap negeri-negeri islam, sebagaimana di Kabul dan Baghdad. Dan begitu pula bantuan para pengikut agama mereka yang banyak terpencar di negeri Yaman dalam memerangi Ahlussunnah di daerah tersebut. [Bersambung]