Somalia (Panjimas.com)– Duka cita menyelimuti jajaran mujahidin pasca kesyahidan seorang Syaikh Mujahid, Mu’allim, Murobbi yaitu Syaikh Harits Bin Ghozy An-Nadhori (Anggota Dewan Syuro AlQo’idah Jazirah Arab), pada sabtu (7/1) Qiyadah (Petinggi) Umum Harokah Al Shabab Mujahidin merilis pernyataan resmi seputar kesyahidan beliau.
“Kami tidak berucap melainkan ucapan yang Rob kami ridhoi, sesungguhnya hak Allah apa yang Dia ambil, dan kepunyaan-Nya apa yang Dia beri. Segala sesuatu di sisinya dengan batas waktu (ajal) yang ditentukan, sesungguhnya kami milik Alloh dan kepadaNya lah kami kembali.”
Berikut rilis resmi pernyataan Qiyadah ‘Ammah Al Shabab !
Bismillahirahmanirrahim
Pernyataan Qiyadah ‘Aammah
Harokah Al Shabab Mujahidin
Tahni’ah dan Ta’ziyah Ummat Islam
Seputar Kesyahidan Syaikh Al Mujahid Harits Bin Ghaziy An Nazhari -Rohimahulloh-
Segala puji hanya bagi Alloh Robbul ‘Aalamin, semoga sholawat serta salam terlimpahkan kepada atas Rosululloh, kepada keluarganya. para sahabatnya dan orang-orang yang setia padanya, tsumma ammaa ba’du :
Alloh subhanahu wata’ala berfirman dalam AlQur’an :
وَلا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ (١٦٩) فَرِحِينَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَيَسْتَبْشِرُونَ بِالَّذِينَ لَمْ يَلْحَقُوا بِهِمْ مِنْ خَلْفِهِمْ أَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ (١٧٠)يَسْتَبْشِرُونَ بِنِعْمَةٍ مِنَ اللَّهِ وَفَضْلٍ وَأَنَّ اللَّهَ لا يُضِيعُ أَجْرَ الْمُؤْمِنِينَ (١٧١
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati,sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. Mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Allah kepadanya,dan bergirang hati terhadap orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran bagi mereka dan mereka tidak bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.
(Al Imron 169-171)
عن مسروق قال: سألنا عبد الله عن هذه الآية {ولاتحسبن الذين قتلوا في سبيل الله أمواتا بل أحياء عند ربهم يرزقون}، فقال: أما إنا قد سألنا عن ذلك رسول الله صلى الله عليه وسلم، فقال: (أرواحهم في جوف طير خضر، لها قناديل معلقة بالعرش، يسرح من الجنة حيث شاءت، ثم تأوي إلى تلك القناديل، فاطلع عليهم ربهم اطلاعة، فقال: هل تشتهون شيئا؟ قالوا: أي شيء نشتهي ونحن نسرح من الجنة حيث شئنا؟ ففعل ذلك بهم ثلاث مرات، فلما رأوا أنهم لن يتركوا من أن يسألوا، قالوا: يارب، نريد أن ترد أرواحنا في أجسادنا حتى نقتل في سبيلك مرة أخرى، فلما رأى أن ليس لهم حاجة تركوا) رواه مسلم
Dari Masruq ia berkata, kami bertanya kepada Abullah bin Mas’ud tentang ayat, “Janganlah kalian kira orang-orang yang mati (berjihad) di jalan Allah dalam keadaan mati, tetapi mereka dalam keadaan hidup di beri rezeki di sisi Rob mereka”. Ibnu Mas’ud menjawab kami telah menanyakan akan hal itu (pada Rasul shallallahu ‘alahi wa sallam) beliau bersabda :
“Sesungguhnya ruh-ruh para syuhada’ itu ada di dalam tembolok burung hijau. Baginya ada lentera-lentera yang tergantung di ‘Arsy. Mereka bebas menikmati surga sekehendak mereka, kemudian singgah pada lentera-lentera itu. Kemudian Rabb mereka memperlihatkan diri kepada mereka dengan jelas, lalu bertanya: “Apakah kalian menginginkan sesuatu?” Mereka menjawab: “Apalagi yang kami inginkan sedangkan kami bisa menikmati surga dengan sekehendak kami?” Rabb mereka bertanya seperti itu sebanyak tiga kali. Maka tatkala mereka merasa bahwasanya mereka harus minta sesuatu, mereka berkata, “Wahai Rabb kami! kami ingin ruh kami dikembalikan ke jasad-jasad kami sehingga kami dapat berperang di jalan-Mu sekali lagi. “Maka tatkala Dia melihat bahwasanya mereka tidak mempunyai keinginan lagi, mereka ditinggalkan.” (HR. Muslim)
Kami turut menyampaikan Tahni’ah pada ummat Islam dengan kesyahidan seorang penasihat, pemberi arahan yang terpercaya, seorang ksatria da’wah yang lantang membela kebenaran yaitu Syaikh Al Mujahid Haarits Bin Ghaziy Annadzhori -semoga Alloh menerimanya- bersama sebagian kecil mujahidin yang menemaninya terkena serangan bombardir (drone) yang dilancarkan pesawat Amerika dari jarak agak dekat, seluruh jiwa jiwa kami turut bertakziyah (berbelasungkwa) pada saudara-saudara kami para mujahidin di Jazirah Arab di bawah kendali Amir Abu Bashir Naashir Al Wuhaisyi -semoga Alloh menjaga dan melindunginya- dan Syaikh Dr. Aiman Adz-Dzhowahiri -Semoga Alloh menjaganya-, “Kami tidak berucap melainkan ucapan yang rob kami ridhoi, sesungguhnya hak Allah apa yang Dia ambil, dan kepunyaan-Nya apa yang Dia beri. Segala sesuatu di sisinya dengan batas waktu (ajal) yang ditentukan, sesungguhnya kami milik Alloh dan kepadaNya lah kami kembali.”
Dan kini, Syaikh yang mulia telah medaki (menuju) pangkuan Rob-nya, setelah kehidupan panjang dalam dunia jihad dengan penuh pengorbanan dan membalas kebengisan musuh, ia (rohimahulloh) telah menjalankan kewajiban memberikan nasihat, memberikan taujih (arahan) kepada ummatnya dan ikhwan-ikhwan mujahidin, dan ia telah mengerahkan kesungguhannya dalam proses perbaikan suluk (akhlak) dan pembentukan kepribadian mereka, itulah karunia seorang penasihat dan murobbi, ditambah lagi Maktabah Jihadiyah (pustaka jihad) beraneka materi peninggalannya seputar pesan-pesan dan pengajaran beliau dan yang paling terkemuka ialah Silsilah Khawathir Fit Tazkiyah Was Suluk dan Silsilah Ma’al Qur’an (serial bersama Al Qur’an) dan yang lainnya dari untaian pesan berguna,pelajaran berharga yang dapat menerangi jalan para penempuh perjuangan.
Hamba yang mengharap Karunia Alloh sebagai Pengorbanan yang dipinta, Mereka tak menuntut perak dariNya tidak pula Emas
Mereka menempuh perjuangan dengan tekad (kuat) dan apa yang mereka kerahkan, mereka tak menuntut perak dariNya tidak pula emas
Kejujuran layar (kendara) mereka dan kebenaran yang mereka tuntut, mereka tidak menuntut perak dariNya tidak pula Emas
Bahwa terbunuhya Syaikh Harits An-Nazhori –rohimahulloh– dan yang lainnya dari kalangan Du’at para penyeru kebenaran merupakan perbuatan (kelakuan) thogut-thogut di setiap tempat dan waktu, sebagai usaha mereka dalam memadamkan cahaya Alloh ta’ala .
Alloh berfirman :
يُرِيدُونَ لِيُطْفِئُوا نُورَ اللَّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَاللَّهُ مُتِمُّ نُورِهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ (٨
Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (ucapan) mereka, tetapi Allah (tetap) menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya. (Asshaf : 8)
Inilah Amerika penggiat konspirasi dan perancang trik atas saudara-saudara kami di bumi sumber wahyu dan penumbuh iman Jazirah Muhammad Shollallohu ‘alaihi wa sallam guna menghentikan laju kemajuan mereka sebagaimana yang telah diberitakan oleh Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam , dan jauhlah-jauhlah (mereka dari kebenaran) : Rosululloh Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يَخْرُجُ مِنْ عَدَنِ أَبْيَنَ اثْنَا عَشَرَ أَلْفًا يَنْصُرُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ هُمْ خَيْرُ مَنْ بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ
“Akan muncul dari Aden Abyan, 12.000 orang yang menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka adalah sebaik-baik orang di antaraku dan mereka.” (HR. Ahmad)
Penerjemah : Zahid Tasikistany
Editor : Ibn_Nizal