PANJIMAS.COM Hari ini, 26 Desember, 10 tahun lalu, tepatnya, Ahad (26/12/2004), terjadi Tsunami di Aceh. Sehari sebelumnya, Sabtu, (25/12/2004) diadakan Perayaan Natal Bersama Tingkat Nasional di Aceh yang dikenal dengan Serambi Mekah, diliput TV swasta secara live.
Ketika Tsunami terjadi, air laut masuk ke daratan dengan cepat, ketinggian air laut sampai sepohon kelapa. Rumah hancur, gedung bertingkat hancur, kendaraan hancur, banyak jatuh korban manusia, ada yang meninggal dan ada yang luka-luka.
Ajaibnya, Allah yang Maha Kuasa menyisakan masjid-masjid yang tidak hancur. Seakan sebagai bahan pelajaran dan renungan bagi insan yang masih hidup dan berakal.
Berkaitan dengan peristiwa Tsunami di Aceh, Ahad (26/12/2004), 10 tahun lalu, Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA) menyatakan:
- Turut berduka atas banyaknya korban yang meninggal bahkan ada yang tidak ditemukan jasadnya.
- Mendoakan mereka yang menjadi korban, semoga Allah ampuni segala dosanya dan diterima amalnya.
- Kepada keluarga yang ditinggalkan, khususnya masyarakat Aceh, bersabarlah, jauhi maksiat dan tingkatkan ibadat agar hidup mendapat rahmat.
- Marilah kita jadikan peristiwa Tsunami di Aceh sebagai momentum untuk instropeksi dan bertaubat kepada Allah atas dosa, kesombongan dan kezaliman yang pernah dilakukan selama ini.
Jakarta, Jumat, 26 Desember 2014 M / 4 Rabiul Awal 1436 H.
Ferry Nur
Ketua KISPA
(Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina).