Forum Islam Al-Busyro #Serial Tinta -8 -Sebarkan Kebaikan Di Tempat Yang Sesuai

Al-Busyro (Panjimas.com)- Forum Al-Busyro lewat serial tinta-nya kini memasuki rilisan ke-8, ditulis oleh Al akh Abu Khanza El Irhabi berjudul ”Sebarkan Kebaikan Di Tempat Yang Sesuai ‘. mari kita simak secara seksama muatan tulisan tersebut. selamat membaca.. !

Sebarkan Kebaikan Pada Tempat Yang Sesuai

Daulah Islamiyah atau Daulah Khilafah yang telah lahir di Syam (Suriah dan Iraq), yang insya Alloh adalah rintisan menuju Khilafah Alaa Minhajin Nubuwwah, telah menjadi pusat perhatian seluruh penduduk bumi yang bisa melihatnya. Ada yang pro ada yang kontra, ada yang menaruh harapan, ada yang cemas karena kemunculannya, ada yang menganggapnya sebagai kekuatan yang akan menyelamatkan, ada yang menganggapnya sebagai ancaman, semua menyikapinya sesuai degan sudut pandang masing-masing.

Itu semua menjadi sedemikian masif penyebarannya karena adanya media internet, Tv, media cetak, dll. Semuanya disebarkan dengan redaksi yang berbeda-beda sesuai degan sudut pandang dan misi masing-masing pihak. Kita tdk akan membahas tentang media-media sekuler dan misionaris, karena mereka sudah jelas ingin memadamkan cahaya Al-haq. Yang kita bahas adalah bagaimana cara kita menyebarkan informasi tentang daulah kepada ummat secara umum yang mayoritas masih awam, sebagian lagi pintar tapi salah presepsi, dan sebagian lagi masih cuek degan kondisi yang ada.

Yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana informasi yang akan disampaikan kepada ummat harus berdampak positif, jangan sampai justru ummat salah paham, karena yang demikian ini akan menjadi beban di masa depan. Sebagaimana kita ketahui bahwa kondisi ummat yang berbeda-beda, maka tugas para Anshor Daulah lah yang harus menjelaskan kepada ummat sesuai dengan kadar akal mereka.

Sebagai gambaran, ambillah contoh tentang video rilisan daulah yang berisi efek positif penegakan syariah seperti tidak adanya peredaran miras/rokok, masjid yang selalu penuh setiap waktu sholat, harga barang yang terkendali, dan sebagainya. Video-video yang seperti ini adalah yang harus disebarkan seluas-luasnya tanpa penjelasan tambahan kepada ummat, karena dari yang awam sampai yang pintar akan bisa menerimanya dengan mudah karena yang demikian itu memang gambaran ideal penegakan syariat.

Namun berbeda degan video-video tentang kondisi peperangan, eksekusi massal terhadap tentara Nushairiyah, dan sejenisnya, tidak bisa dengan enteng disebarkan begitu saja, harus diberi penjelasan sejelas mungkin tentang mengapa, untuk tujuan apa, dan apa dasar Syar’inya sampai junud (Pasukan) daulah melakukannya, dan juga harus memperhatikan kepada siapa video-video itu akan disebarkan.

Persoalan yang kemudian muncul adalah penggunaan media-media sosial untuk penyebaran video tersebut, yang boleh dikata semuanya atau hampir semua hanya asal (Copy-Paste) Copas. Memang mungkin kita bisa beralasan, biarkan ummat yang menilai dan bersikap sesuai ilmunya. Namun yang mengaku diri sebagai Anshor Daulah untuk meningkatkan pemahaman ummat yang benar terhadap daulah, mendapatkan simpati ummat, dan seterusnya. Karena tugas Anshor Daulah lah menyebarkan kebaikan yang telah dirintis oleh daulah kepada ummat. Jadilah Anshor Daulah yang bijak dan cerdas.

Kami berharap kepada semua Anshor Daulah, khususnya kepada media-media jihadi, agar lebih bagus lagi dalam memberikan penjelasan kepada ummat tetang kondisi daulah, memberikan penjelasan atas setiap rilisan mujahidin daulah, agar setiap penjelasan kita berdampak positif sebesar-besarnya bagi ummat.

Tegaknya daulah adalah harapan setiap orang, maka yang mengaku sebagai Anshor Daulah harus selalu memperbaiki cara mendakwahkan daulah kepada ummat. Selalu bermuhasabah dan memperbaiki diri adalah ciri-ciri mu’min yang baik, sedangkan sudah merasa cukup baik/benar adalah bagian dari takabur. Semoga Alloh Taala menjadikan kita termasuk Anshor Daulah yang selalu menyebarkan kebaikan Daulah kepada ummat. Wallohu a’lam, Allohul musta’an.

Bumi Alloh Nusantara, 2 Rabiul Awwal 1436 H

Akhukum fid diin,

Abu Khanza El-Irhabi