JAKARTA (Panjimas.com) – Aksi damai menolak Basuki Purnama (Ahok) menjadi Gubernur DKI yang diikuti puluhan ribu massa pada 10 November lalu berjalan sukses, lancar dan tertib. Banyak kalangan yang merespon positif aksi tersebut. Demikian dikatakan KH. Fachrurrozi Ishak, Ketua Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ), Rabu (26/11/2014).
“Orang-orang yang saat itu belum bisa ikut sekarang bisa ikut kembali dalam aksi sejuta umat lengserkan Ahok pada 1 Desember nanti. Kita benar-benar mau tunjukkan bahwa mayoritas warga Jakarta akan turun. Dan ini kemauan kita semua karena Allah bukan karena dibayar,” ujar Kyai Fachrurrozi.
Ia bersama para ulama yang tergabung dalam GMJ berjanji akan memaksimalkan aksi tersebut. “Target kita Ahok harus turun karena dia itu sumber konflik. Dan insyaAllah aksi ini akan kita lakukan dengan penuh kedamaian dan dengan akhlak yang baik,” ungkapnya.
Menurut ulama betawi ini, aksi 1 Desember nanti sudah mendapat dukungan yang lebih besar dari sebelumnya. “InsyaAllah ulama-ulama yang akan hadir akan bertambah, dari kalangan mahasiswanya juga serta tokoh-tokoh politik semua sudah siap untuk bergabung,” jelasnya.
Dijelaskannya, bahwa masyarakat selama ini sudah damai berdampingan dengan etnis manapun termasuk Cina, jangan sampai gara-gara satu orang ini jadi pecah konflik. “Ahok adalah sumber konflik yang ngomongnya sembarangan. Sehingga wajar jika ada yang menyatakan dia itu musuh Islam, karena dia memang pemicunya,” tegas Kyai Fahcrurrozi.
“Oleh karena itu, kepada umat Islam pada umumnya serta warga Jakarta khususnya, kita ini butuh pemimpin yang beriman, yang cerdas, yang berakhlak, yang tidak pendendam agar ibukota negara mayoritas Islam ini tetap kondusif. Ayo semuanya ikut turun, kita amankan Jakarta dari pemimpin yang tidak bermoral,” tandas Kyai Fachrurrozi. [AW/SI]