JAKARTA (Panjimas.com) – Ketua Dewan Syuro Jurnalis Islam Bersatu (JITU) menekankan pentingnya sebuah kerjasama yang baik antara media Islam di Indonesia dengan media-media Islam di medan konflik untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya. Terutama di medan jihad Suriah, yang disebut PBB sebagai tragedi kemanusiaan terbesar manusia abad ini.
Dengan latar belakang itulah, JITU mengirimkan tim ke Suriah selama dua pekan. Mereka yang berangkat adalah M.Ubay Salman (Salam-Online), Muhammad Pizaro (Islampos), Fajar Shadiq (Kiblat.net) dan didampingi oleh Sekjen Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS) Abu Harits.
Tim JITU berangkat pada 8 September 2014 dan kembali ke Indonesia pada Senin, 22 September 2014. “Misi keberangkatan tim ini untuk membangun jaringan yang sebelumnya belum sempat terjalin, baik dari kalangan Mujahidin maupun para Ulama Suriah, dimana mereka semua adalah narasumber yang terkait dengan perang di Suriah,” jelas Ubay saat dihubungi pada Kamis (25/9/2014) di Jakarta.
Pada misi kali ini juga, JITU secara resmi menetapkan koresponden yang dapat melaporkan dan membantu untuk melakukan tabayyun (kroscek informasi -red) dalam situasi-situasi khusus.
“Koresponden ini ditetapkan bekerja untuk meng-cover Suriah dan laporan-laporannya dibagikan ke media-media yang jurnalisnya tergabung dalam JITU,” tambah Ubay. [GA]