JAKARTA (Panjimas.com) – Hizbut Tahrir Indonesia dalam waktu dekat ini akan menyelenggarakan sebuah Konferensi Perempuan Internasional dan Expo Pendidikan yang akan dihadiri oleh para pembicara tingkat Internasional dari seluruh dunia.
Konferensi yang mengangkat tema “Khilafah & Pendidikan: Menghidupkan Kembali Masa Keemasan” itu akan diadakan pada tanggal 10 – 11 Maret 2017 pada pukul 08.00 – 17.00 Wib di Gedung Perwira, Balai sudirman, Jl. Dr. Sahardjo, Jakarta Selatan. Demikian disampaikan dalam Media Gathering, Rabu (8/3) di Hotel Sofyan Tebet, Jalan Prof Soepomo Jakarta Selatan.
Event International yang sedianya akan diadakan pada tanggal 10 – 11 Maret 2017 di Jakarta ini akan dihadiri oleh ribuan orang yang terdiri dari pakar pendidikan, tokoh perempuan penggiat pendidikan, para muslimah yang peduli dan konsen terhadap isu isu dan perkembangan pendidikan bagi kemuliaan manusia di muka bumi ini.
Konferensi ini ditargetkan menghadirkan 1.500–1.750 peserta dari kalangan intelektual akademisi, guru, birokrat di
bidang pendidikan, aktivis mahasiswi, LSM pendidikan dan tokoh pemerhati pendidikan dari ormas maupun orpol.
Adapun tujuan diadakannya kegiatan ini adalah sebagai upaya kampanye dan Konferensi yang penting sebagai upaya untuk mengekspos dan menangkal agenda intens saat ini yang hendak semakin mensekulerkan pendidikan di dunia Muslim.
Kedua, membahas penyebab penyebab terjadinya ‘Krisis Pendidikan’ di negeri negeri Muslim. Ketiga, menyajikan sebuah Visi Kebijakan Pendidikan Khilafah dan bagaimana secara praktis akan membangun sistem pendidikan kelas satu yang akan menghidupkan kembali generasi emas yang berilmu dan menciptakan peradaban mulia.
Keempat, memberikan panduan tentang Pendidikan Islam bagi anak anak Muslim dalam kondisi ketiadaan Khilafah untuk membentuk pemuda Muslim yang siap untuk menghadapi berbagai tantangan terhadap Dien Islam pada abad ke 21.
Beberapa rangkaian acara sudah disiapkan panitia dalam kegiatan ini antara lain : Expo fase perjalanan sejarah Pendidikan Islam, bazar buku buku dan produk, panggung talk show pendidikan, olimpiade Pendidikan Agama Islam (PAI),lomba Tahfidz Al Qur’an, dll.
Menurut HTI, pendidikan sangat strategis dalam membentuk karakter sumber daya manusia. Lembaga pendidikanlah yang mencetak profil generasi seperti apa yang akan memimpin peradaban manusia.
Faktanya, saat ini sekulerisasi menjadi kurikulum pendidikan di seluruh dunia Muslim. Pemaksaan sistem pendidikan sekuler tersebut hanya menghasilkan potret buram dunia pendidikan secara umum di banyak negara. Di sisi lain, dunia Islam dituduh melakukan diskriminasi terhadap hak-hak perempuan dalam pendidikan. Isu-isu inilah yang menjadi latar belakang Muslimah Hizbut Tahrir menyelenggarakan event akbar Konferensi Perempuan Internasional di Jakarta. (Edy)