POSO (Panjimas.com) – Amir Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Santoso atau Abu Wardah Asy Syarqi, yang gugur dalam baku tembak dengan aparat, akhirnya dimakamkan. Moment pemakaman tersebut diabadikan secara lengkap oleh jurnalis Panjimas.com yang diterjunkan langsung ke lokasi.
Jenazah Santoso, dijemput dari Rumah Sakit Bhayangkara, Palu, pada Sabtu, 23 Juli 2016, sekitar pukul 08.00 Wita pagi hari. Sejak pagi, kaum Muslimin Poso, sudah menanti kedatangan jenazah Santoso. Spanduk bertuliskan “Selamat Datang Syuhada Poso” terpampang di depan lorong rumah orang tua Santoso yang terletak di Desa Lanto Jaya, Landangan, Kecamatan Poso Pesisir.
Perjalanan yang ditempuh dari Kota Palu, menuju Landangan ditempuh sekitar empat jam. Usai shalat Dzuhur, sekitar pukul 13.30 Wita, jenazah Santoso tiba. Ribuan kaum Muslimin pun berduyun-duyun menyambut haru kedatangan jenazah Santoso, layaknya seorang pahlawan. Pekikan takbir menggema sepanjang jalan.
Jenazah Santoso beberapa saat disemayamkan di rumah orang tuanya, untuk mengganti kain kafan dan mendapatkan penghormatan terakhir kalinya dari sanak keluarga, kerabat dan teman-teman dekat Santoso.
Tak lama, jenazah dibawa menuju pemakaman umum. Sama seperti saat kedatangannya, lautan manusia pun mengantarkan jenazah Santoso menuju liang lahat. Di sana, ulama sepuh Kota Poso, Ustadz Adnan Arsal memberikan taushiyahnya. Ia menyebut bahwa Santoso adalah pejuang membela kebenaran dan insya Allah gugur syahid.
“Semoga Allah Ta’ala merahmati perjalanan anda menuju kesyahidan yang hakiki di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala,” ujarnya.
Orasi Ustadz Adnan Arsal pun disambut pekikan takbir yang menggema. Sebagai penutup, acara pemakaman pun ditutup dengan doa. Proses pemakaman berjalan dengan lancar, ribuan kaum Muslimin pun kembali dengan tertib. [AW]
https://www.youtube.com/watch?v=OszKOCnfvtw