SOLO (Panjimas.com) – Mempunyai tauhid yang benar dan lurus memang menjadi idaman dan impian setiap insan dari umat Islam yang beriman. Sebab, tauhid yang benar dan lurus didalam sabda Rasulullah SAW merupakan salah satu hal yang bisa menghantarkan umat Islam menuju jannah (surga).
Akan tetap, menjadi suatu keprihatinan jika seseorang yang mengaku atau mengikrarkan jika dirinya sudah benar dan lurus tauhidnya, ternyata didalam kehidupan sehari-harinya masih ada benih-benih kesombongan dari dalam diri dan hatinya.
Menurut ustadz Dr Ahmad Zain An-Najah MA, orang-orang seperti itu sejatinya belum benar dan lurus tauhid dan aqidahnya, dan bisa jadi dengan kesombongannya tersebut, justru akan dapat merusak tauhid dan imannya.
Hal ini seperti yang disampaikan ustadz Zain yang juga alumni Universitas Islam Madinah Al-Munawarah pada saat mengisi kajian Islami bertajuk “Membangun Keluarga dengan Ilmu Syar’i” pada Ahad (3/5/2015) pagi di Solo. (Baca: Ustadz Zain An-Najah: Perbanyaklah Istighfar, Karena Istighfar Dapat Menolak Musibah)
Dalam mengawali pemaparannya seputar permasalahan rumah tangga dan hubungan pasangan suami istri (pasutri), alumni Ponpes Al Mukmin Ngruki Solo ini kemudian mengutip QS. Muhammad, surat ke 47 ayat ke 19 dan hadits shahih riwayat Bukhari yang berbunyi, “al-ilmu qoblal qouli wal-‘amali”.
Allah SWT berfirman, “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal”.
Ibarat tanaman padi yang semakin tinggi akan semakin menunduk, maka seseorang yang benar dan lurus tauhidnya serta pemahaman ilmunya, adalah yang semakin tawadhu’ dan banyak istighfar kepada Allah SWT.
“Maka tidak mungkin orang yang bertauhid, yang tauhidnya lurus kok sombong, gak ada. Dalam kamus itu gak ada. Orang yang bertauhid dan kuat pemahaman Islamannya, pasti tawadhu’ dan banyak istighfar kepada Allah dari kesombongan. Sebab dirinya lemah, dan Allah Maha Kuat lagi Maha Sempurna. Itulah makna dari fa’lam annahu laa ilaaha illallah wastaghfir lidzambik,” tegasnya. [GA]