KARANGANYAR (Panjimas.com) – Meninggalnya Yudha Bagus Setiawan akibat tertembak senjata api di Tohudan. Colomadu, Karanganyar cukup menggemparkan publik. Sebelumnya diberitakan bahwa laskar brigade UBK (Umar bin Khattab) melayangkan surat pemberitahuan kepada Polres Karangayar terkait adanya penyakit masyarakat di wilayah hukumnya. Namun sampai lima hari tidak direspon, bahkan Sulis selaku pimpinan UBK justru mendapatkan teror melalui telepon dari orang yang tak dikenal.
Yudha bersama laskar UBK (Umar bin Khattab) kemudian mendatangi tempat perjudian sabung ayam. Sesampainya di lokasi, ia mendapati perlawanan kelompok bersenjata tajam dan api yang mengakibatkan ia meninggal dunia, sedangkan salah satu anggota UBK lainnya mengalami luka tembak bagian kaki dan selamat.
Laskar Umat Islam Karanganyar atau LAKIK turut prihatin atas kejadian tersebut. Ketua LAKIK Abu Hambra menilai bahwa Kapolres Karanganyar tidak berhasil mengurus Kamtibmas di wilayah Karanganyar. Ia memiliki catatan bahwa beberapa kali pihaknya sering menemukan dan menyikapi kasus perjudian di wilayah hukum Polres Karanganyar, namun tidak pernah ada solusi. Hal tersebut disampaikan di hadapan ratusan pelayat usai memakamkan Yudha di Pengging, Banyudono, Boyolali sekitar rumah duka.
“Atas ketidak becusannya AKBP Yosef Hendra Komuntay selaku pejabat Kapolres Karanganyar, kami meminta kepada aparat diatasnya untuk memecat/mencopot Kapolres Karanganyar AKBP Yosef Hendra Kumontoy dari jabatannya,” tuturnya.
Ia meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh preman penjudi dengan jujur adil dan transparan.